KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Kenaikan harga elpiji non subsidi diprediksi mendongkrak migrasi besar-besaran penggunanya ke tabung melon.
Mengantisipasi hal itu, tim Hiswana Migas bersama Pemkab Karanganyar bakal menghitung berapa banyak migrasi itu guna menentukan langkah selanjutnya.
Wakil Ketua Hiswana Migas Solo Suwardi Hartono Putro menyebut alokasi harian gas melon di Karanganyar mencapai sebanyak 41.600 tabung. Alokasi itu dimungkinkan meningkat.
"Tidak bisa kita pungkiri pengguna elpiji nonsubsidi akan beralih ke subsidi karena harganya jauh lebih murah," katanya, Minggu (24/7/2022).
Ia mencontohkan banyak rumah makan yang mulai migrasi ke elpiji tiga kilogram (kg). Dari segi harga, elpiji ukuran 5,5 kilogram (kg) harga isi ulang di pasaran mencapai Rp100.000.
Begitu pula elpiji 12 kg, kini harga isi ulangnya Rp213.000. Harga tersebut berlaku sejak 10 Juli lalu. Pihaknya bersama Pemkab Karanganyar akan melakukan pemantauan di masyarakat bagaimana konsumsi elpiji tiga kg.
"Kalau memang ditemukan butuh penambahan alokasi gas melon, ya akan diajukan untuk ditambah," tuturnya.