"Anggaran kegiatan Destana Rp 30 juta saja per desa. Relatif sedikit. Namun kita menggugah keikutsertaan semuanya peduli bencana alam," katanya.
Sejauh ini, peralatan deteksi dini di lokasi rawan bencana tanah longsor kurang efektif. Bahkan oleh warga, alat itu sengaja dinonaktifkan karena dianggap mengganggu. Lebih lanjut dikatakan, pemerintah kabupaten telah merelokasi sebagaian warga Plosorejo akibat longsor beberapa tahun lalu. (Lim)