Sedangkan di rumah pasangan suami istri Burhan-Nur di Rt 02/Rw III, resistensinya terhadap imunisasi cukup kuat. Tak hanya tiga anak mereka yang tidak diimunisasi, namun ratusan siswa di tempat Burhan mengajar, juga demikian.
Berdasarkan catatan DKK, kasus penolakan imunisasi terjadi di 3.215 bayi. Kunjungan bupati ke rumah mereka diharapkan mampu menyadarkan pemahaman salah.
“Diberi waktu sepekan berfikir. Kalau tetap menolak, diminta menandatangani surat pernyataan. Kalau ada masalah kesehatan dengan anaknya, bukan tanggungan pemerintah,†kata Juliyatmono.
Kepala DKK Cucuk Heru Kusumo mengatakan home visit
penolak imunisasi oleh bupati dijadwalkan dua kali sepekan. Di Ngargoyoso terdapat 36 lokasi kunjungan, dimana 11 diantaranya di Desa Kemuning.
“Saat kinjungan akan dijelaskan mengapa anak panas setelah imunisasi. Itu reaksi lumrah dan setiap anak memiliki reaksi berlainan,†katanya.(Lim)