Keterlibatan camat dan kepala desa penting untuk memberikan informasi awal berkaitan dengan kondisi di wilayahnya masing masing. Tidak sekedar air bersih saja namun juga kekeringan terdampak kemarau pada lahan pertanian juga perlu didata dan dilaporkan pada petugas.
"Kami juga memantau wilayah lain yang bisa saja rawan kekeringan saat kemarau. Karakter wilayah itu seperti awalnya punya stok air namun kemudian kehabisan dan rawan kekeringan," lanjutnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus Komandan SAR Sukoharjo Agus Santosa mengatakan, sudah ada koordinasi bersama dengan sejumlah OPD dalam menghadapi musim kemarau. Usaha yang dilakukan pada awal peralihan cuaca sekarang yakni dengan meminta kepada masing masing pimpinan OPD untuk menerjunkan petugasnya melakukan pemantauan di lapangan.
OPD tersebut seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, SAR, Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, PDAM, Camat, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), kepala desa dan lurah. Masing masing OPD menjalankan tugas sesuai dengan kewenangannya masing masing.
Sampai sekarang belum ada laporan masuk terkait kekeringan di Sukoharjo baik sektor pertanian, perikanan, peternakan dan konsumsi rumah tangga masih aman. Apabila ada laporan kekurangan air maka nanti akan langsung dilakukan usaha pemberian bantuan dari Pemkab Sukoharjo.
"Masing masing OPD sudah siap dalam membantu masyatakat. Misal petani mengeluhkan kekurangan air untuk pertanian maka Dinas Pertanian dan Perikanan yang turun. Sedangkan untuk air bersih konsumsi rumah tangga maka bantuan ditangani bersama dari camat, BPBD dan PDAM dengan mengirimkan air bersih," ujar Agus Santosa.
Agus Santosa menjamin masing masing OPD siap bekerja setelah dilakukan koordinasi bersama. Masyarakat bisa langsung mengadukan keluhan apabila kondisi di lapangan memang sudah kering kekurangan air. (Mam)