Krjogja.com, SUKOHARJO - Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo optimis surplus beras pada tahun 2023 meski kondisi sekarang cuaca panas ekstrem dampak fenomena alam El Nino.
Hasil panen digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah maupun nasional. Pemenuhan dilakukan mengingat permintaan beras sekarang sangat tinggi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Rabu (18/10) mengatakan, sektor pertanian masih menjadi andalan daerah hingga pusat. Sebab hasil panen padi yang didapat jumlahnya melimpah dan mampu memenuhi kebutuhan pangan.
Baca Juga: Ada Irama Melayu di 'Pujaan Hatiku' Jikustik
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo pada tahun 2023 ini tetap optimis mampu surplus beras. Hal itu didukung dengan luasan lahan dan kemajuan pertanian di Kabupaten Sukoharjo.
"Meski kondisi sekarang cuaca sangat panas ekstrem karena pengaruh fenomena alam El Nino namun kami tetap optimis hasil panen padi melimpah dan surplus beras," ujarnya.
Hasil panen padi tersebut digunakan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan pangan khsususnya beras di Kabupaten Sukoharjo dan Solo Raya. Selain itu beras juga dikirim ke sejumlah daerah untuk membantu pasokan pangan di provinsi dan pusat.
Baca Juga: Barang Bukti di Rupbasan Bantul Terawat dengan Baik
Data Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dalam dua tahun terakhir terhitung 2021 dan 2022 Kabupaten Sukoharjo mampu surplus beras. Keberhasilan tersebut terjadi bahkan bersamana saat pandemi virus Corona.
Bagas menjelaskan, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo mencatat stok beras di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2021 sebanyak 184.449 ton.
Sedangkan kebutuhan beras masyarakat di Kabupaten Sukoharjo hanya 80.217 ton. Artinya ada surplus beras sebanyak 104.232 ton.
Baca Juga: Pengmas LPPM UPN Veteran Yogya Dorong Masyarakat Kelola Sampah
Bagas menambahkan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak Pandemi Covid-19 dan anomali iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022.
Sedangkan realisasi produksi padi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 sebesar 308.688 ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan produktivitas rata-rata sebesar 64,03 kuintal/hektar GKG.
"Pada tahun 2023 ini kami optimis surplus beras akan naik lagi dibanding dua tahun sebelumnya. Sektor pertanian terus kami genjot mengingat permintaan beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terus meningkat," lanjutnya.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Tolak Resolusi Rusia
Ketua Komisi II DPRD Sukoharjo Dahono Marlianto mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah yang sangat diandalkan dan menjadi harapan pusat khususnya disektor pertanian. Sebab hasil panen padi sangat melimpah dan berhasil surplus setiap tahun.
"Pertanian Kabupaten Sukoharjo ini luar biasa tidak hanya mampu swasembada pangan saja. Tapi juga surplus beras membantu pangan Solo Raya dan daerah lain bahkan pusat," ujarnya.
Dahono menegaskan, sebagai daerah lumbung pangan maka Pemkab Sukoharjo diminta memberikan perhatian lebih kepada petani seperti jaminan pupuk dan air. Hal ini dilakukan agar petani tetap dapat terus tanam dan panen padi.
Baca Juga: SMPN 1 Pleret Raih Juara 1 Lomba Upacara Tingkat SMP/MTs
"Kebutuhan dasar petani seperti pupuk, air, alat pertanian dan lainnya maka hukumnya wajib dipenuhi pemerintah. Petani ini agar mudah tanam dan panen. Nantinya hasil panen padi juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah sampai pusat," lanjutnya.
Komisi II DPRD Sukoharjo juga mengingatkan kepada semua pihak mulai dari jajaran pemerintahan hingga masyarakat terkait fenomena alam El Nino. Sebab cuaca sangat panas ekstrem terasa dampaknya bagi semua kehidupan termasuk di sektor pertanian.
"El Nino ini harus dihadapi dengan serius khususnya disektor pertanian. Kebutuhan pangan kita harus dipenuhi dengan meningkatkan hasil panen disemua wilayah di Kabupaten Sukoharjo," lanjutnya. (*)