Krjogja.com - WONOGIRI - Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengakui daerahnya masih menghadapi masalah kesehatan yang perlu ditangani bersama.
Jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) termasuk para bidan desa agar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat luas dalam upaya mengantisipasi meningkatnya angka stunting dan penyakit lain seperti TBC maupun DB.
Hal itu diungkapkan bupati saat ditemui wartawan usai meresmikan kantor dan laboratorium baru DKK Wonogiri, Senin (12/2/2024).
Peresmian gedung dan lab senilai Rp 19 miliar yang dibiayai anggaran DAK dan APBD Wonogiri ditandai dengan penandatanganan prasasti dilanjutkan pengguntingan untaian melati didampingi Wakil Bupati Setyo Sukarno dan Kepala DKK dr Setyorini MKes.
Di tempat yang sama orang nomor satu di Pemkab Wonogiri ini mengadakan sarasehan kesehatan masyarakat dengan para Kepala Puskesmas se Wonogiri dan staf di lingkungan DKK.
Menurut Bupati Joko, pola hidup kurang sehat khususnya kebiasaan merokok perlu dicegah. Soalnya, kata dia, dari 11 poin penyebab tingginya angka inflasi di kabupaten itu adalah dari rokok.
Baca Juga: Jelang Pemungutan Suara Polda DIY Geser 933 Personel ke TPS
"Di sisi lain problem kesehatan lainnya yakni angka stunting kita masih sekitar 10,3 persen dan ada sekitar delapan persen anak balita belum terlibat dalam program DS (ditimbang serentak) Posyandu. Inilah hal-hal yang akan kita intervensi lagi agar tahun 2024 ini Wonogiri Zero Stunting," tandas dia. (Dsh)