KRJogja.com - KARANGANYAR - Sebanyak 170 anggota dari berbagai organisasi sukarelawan kebencanaan Kabupaten Karanganyar dilatih water rescue di Bendungan Tirtomarto Delingan, Rabu (26/2).
Para relawan dilatih meningkatkan kecerdasan fisik, emosional dan intelektual dalam melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan di air.
Baca Juga: Jelang Ramadan di Temanggung Meski Cenderung Stabil Sejumlah Harga Sembako Ada yang Naik
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan peserta water rescue sebanyak 65 personel BPBD Karanganyar, 50 personel Forkopimda dan Forkopimcam serta 100-an anggota organisasi masyarakat.
Para mentornya dari BPBD, Basarnas Solo dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) RSUD Kartini Karanganyar.
"Tujuannya meningkatkan kemampuan relawan menghadapi bencana, terutama menangani water rescue. Melakukan pertolongan ke korban, bukannya kita malah menjadi korban karena tak punya kemampuan alias modal nekat saja," kata Hendro.
Baca Juga: Twin Ultra 2025 Resmi Dibuka, Manjakan Pegila Lari Ekstrem
Kegiatan mulai pukul 08.00 WIB-15.00 WIB ini dimulai tebar ribuan benih ikan oleh Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana dan rombongan di bendungan. Kemudian dilanjutkan pemanasan oleh peserta, renang panjang dan pembagian kelompok, tiga sesi inti, challenge dan simulasi serta penutup. Tiap sesi berdurasi 30 menit.
Lebih lanjut dikatakan, kemampuan berenang dan menyelam sangat dibutuhkan oleh relawan water rescue, pertolongan korban tenggelam juga tak kalah penting. Ia mengatakan, kemampuan fisik, kecerdasan emosional dan intelektual dibutuhkan relawan pada umumnya.
Mereka tak boleh gegabah mengambil tindakan tanpa mengukur kapasitas dirinya.
"Selama ini jarang sekali relawan malah jadi beban. Sebab, mereka terlatih dan mengukur kemampuannya. Koordinasi sangatlah dibutuhkan," katanya.
Saat dibutuhkan di lapangan, relawan water rescue wajib menyiapkan segala sesuatu sesuai protap. Utamanya membekali alat pelindung diri (APD).
Wabup Karanganyar Adhe Eliana mengapresiasi kesiapsiagaan dan ketangguhan BPBD serta mitra kerja dalam menghadapi semua potensi bencana alam.
"Kabupaten Karanganyar salah satu daerah yang memiliki tingkat ancaman risiko bencana hidrometeorologi banjir dengan kategori sedang. Hal ini dikarenakan sebagian wilayah Barat berbatasan dengan aliran sungai di Bengawan Solo yang rawan terjadi bencana banjir," ucapnya.