Krjogja.com - KARANGANYAR — Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karanganyar menggelar acara penguatan kapasitas pengurus cabang di Gedung PGRI Karanganyar, Senin (13/10).
Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penguatan peran guru sebagai agen perubahan dan pelopor pendidikan di Karanganyar.
Baca Juga: Dear Indra Sjafri, Jangan Bikin Pecinta Bola Merana Dua Kali
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengapresiasi upaya PGRI dalam membangun karakter dan kompetensi guru demi masa depan Kabupaten Karanganyar.
“Guru adalah pilar utama dalam pembangunan SDM. PGRI telah menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat dalam nilai budaya dan karakter kebangsaan. Kami mendukung penuh program-program penguatan kapasitas ini,” ujar Rober Christanto.
Ia menambahkan bahwa pondasi SDM harus dibangun sejak dini melalui pembekalan nilai-nilai kebudayaan dan nasionalisme kepada para siswa. Salah satu upaya konkret yang dijalankan adalah program penggunaan bahasa Jawa setiap Kamis di sekolah-sekolah.
Baca Juga: Sudah 15 Tahun Taman Baca Temon Kembangkan Kreativitas Anak
“Kami mengajak seluruh sekolah di Karanganyar untuk menerapkan bahasa Jawa secara rutin sebagai bagian dari identitas dan budaya lokal yang harus kita lestarikan. Selain itu, baris-berbaris dan lagu perjuangan juga kami jadikan sarana menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan para guru agar tidak hanya fokus mengajar di kelas, tapi juga menjadi pengawas yang cermat dalam menghadapi perkembangan teknologi dan pemanfaatan gadget oleh siswa, terutama di era kecerdasan buatan (AI) yang semakin masif.
“Penggunaan teknologi yang tepat dapat mendukung proses belajar, namun jika tidak diawasi bisa berdampak negatif. Guru harus mampu mengawal agar teknologi menjadi sarana pembelajaran yang bermanfaat,” tambahnya.
Ketua PGRI Jawa Tengah, Muhdi, yang hadir pada acara tersebut menyampaikan bahwa penguatan kapasitas pengurus PGRI merupakan bagian dari pembentukan struktur kepengurusan periode 2023 yang sudah terbentuk hingga tingkat ranting.
“Kami menghadirkan pengurus kabupaten dan kecamatan dalam kegiatan ini agar mereka benar-benar memahami program dan visi misi PGRI. Hal ini penting agar semua elemen organisasi dapat bersinergi menjalankan program kerja dengan efektif,” jelas Muhdi.
Muhdi juga menegaskan bahwa fokus utama PGRI saat ini adalah pengembangan keprofesian guru dan pendampingan terkait proses penuntasan status kepegawaian non-ASN, terutama pengangkatan guru PPPK paruh waktu menjadi penuh waktu bahkan berpeluang menjadi PNS.
“Kami terus mengawal proses ini agar guru yang berhak mendapatkan status penuh dapat terangkat sesuai aturan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas guru dalam menjalankan tugasnya,” papar Muhdi.