Krjogja.com, YOGYA - Program Studi (Prodi) D3 Kebidanan Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) menggelar sumpah profesi bidan angkatan 2021. Sebanyak 12 bidan baru mengucap sumpah dipimpin pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DIY Dra Umu Hani Edi Nawangsih MKes Bdn.
Prosesi sumpah berlangsung di aula Rose I Hotel Abadi Malioboro Yogyakarta, Jumat (22/11/2024). Para peserta sumpah profesi ini telah menyelesaikan seluruh tugas akademik dan selanjutnya akan mengikuti wisuda periode mendatang.
Seusai pengambilan sumpah dilanjutkan seminar nasional menghadirkan pembicara psikolog Firstia Rachmita MPsi Psi dan Dra Umu Hani Edi Nawangsih MKes Bdn.
Ketua Program Studi D3 Kebidanan Unriyo Lestariningsih SSiT MKeb, mengatakan sumpah profesi merupakan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, teman sejawat, pasien, diri sendiri, serta pada profesi.
Dia berharap bidan yang baru disumpah bisa mengimplementasikan ilmunya untuk pasien, bisa menjaga hubungan baik, bisa berkomunikasi dengan baik dan mampu memberi manfaat kepada masyarakat.
Selain tiu, Lestariningsih juga menekankan profesi bidan bukan hanya soal keahlian, tetapi juga tentang pengabdian dan komitmen moral untuk melayani masyarakat, terutama ibu dan anak. Bidan harus siap menghadapi berbagai persoalan kesehatan di masyarakat sesuai kewenangannya.
“Pegang teguh etika kebidanan. Sebab, kadang kala kenyataan di masyarakat berbeda 360 derajat dengan teori di bangku kuliah,” tegasnya.
Sedangkan ketua pelaksana sumpah profesi bidan Maratusholikhah Nurtyas SST MKes mengungkapkan, pentingnya inovasi bidang kebidanan, seiring dengan terjadinya perubahan iklim.
Baca Juga: Di Bantul Sampai Saat Ini Terjadi 160 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Munculnya perubahan iklim berpengaruh terhadap proses pelayanan kebidanan. Ada kemungkinan standar pelayanan atau SOP akan berubah sedikit menyesuaikan kondisi dan situasi terkini.
“Untuk membekali para bidan baru, pada seminar kali ini membahas peranan bidan terhadap perubahan iklim,” ungkapnya.
Sementara, Umu Hani memaparkan, menghadapi dampak perubahan iklim, bidan memiliki peran penting, diantaranya, advokasi kebijakan kesehatan yang mempertimbangkan perubahan iklim, penguatan sistem kesehatan yang tangguh, peningkatan kapasitas masyarakat dalam adaptasi dan mitigasi.
Selain itu, perlu kolaborasi lintas sektor untuk menangani dampak perubahan iklim. Membuat dokumentasi dan pelaporan dampak perubahan iklim terhadap kesehatan ibu dan anak.