Kebiasaan Sarapan Harus Mempertimbangkan Frekuensi dan Nutrisi yang Terkandung dalam Menu Sarapan Sehat

Photo Author
- Rabu, 16 Februari 2022 | 11:30 WIB
Susan Bowerman, Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition.
Susan Bowerman, Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition.

KEBIASAAN sarapan harus mempertimbangkan frekuensi dan nutrisi yang terkandung dalam menu sarapan sehat. Ini merupakan perubahan kebiasaan sarapan pada gen Z dan milenial selama pandemi. Demikian diungkapkan Susan Bowerman, Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition dalam keterangan persnya, Rabu (16/2/2022)

Ini membentuk sebuah kebiasaan baru tidak selalu mudah. Dibutuhkan tekad, kemauan yang kuat, dan lingkungan yang tepat untuk memulai sesuatu yang baru. Penelitian telah menunjukkan bahwa rata-rata, dibutuhkan 66 hari, setara dengan lebih dari dua bulan, agar sebuah perilaku baru menjadi kebiasaan.

Selama setahun terakhir, banyak orang tinggal di rumah akibat pandemi, kebiasaan baru yang terbentuk. Menurut survei Herbalife Nutrition bertajuk Asia Pacific Breakfast Habits Survey 2021 yang dibuat untuk memahami dampak pandemi yang memicu perubahan positif dalam kebiasaan sarapan konsumen di Asia Pasifik, telah didapati bahwa dua dari lima (37 persen) Gen Z dan Milenial mulai lebih sering menyiapkan sarapan pada pagi hari, sedangkan setengah dari responden sudah memulai untuk melakukan sarapan, mereka mulai melakukan sarapan enam sampai tujuh hari per minggu.

Dalam hal kebiasaan sarapan harus mempertimbangkan dua hal utama yaitu frekuensi sarapan dan nutrisi yang terkandung dalam menu sarapan sehat.

Seperti yang diungkapkan dalam survei, Gen Z dan Milenial meningkatkan frekuensi sarapan mereka karena motivasi mereka untuk meningkatkan kesehatan (65 persen); memiliki lebih banyak waktu untuk menyiapkan sarapan (48 persen); dan keinginan mereka untuk memanfaatkan waktu di rumah untuk melakukan perubahan gaya hidup lebih positif (41 persen). Sebagai tambahan informasi, mereka juga sudah mulai makan lebih sehat dengan memperbanyak sayuran dan buah (57 persen); memastikan asupan dengan nutrisi yang seimbang (54 persen); dan meminum lebih banyak air putih (52 persen).

Meskipun sudah ada perubahan positif pada kebiasaan sarapan mereka, namun menjadikan sarapan sebagai komitmen harian memang membutuhkan usaha dan tekad untuk memastikan bahwa kebiasaan baik ini tetap berjalan secara kontinu.

Berikut adalah beberapa tips dari Susan Bowerman, Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition, tentang manfaat sarapan sehat dan cara memastikan kebiasaan sarapan sehat dapat berjalan secara konsisten.

Makanan saat sarapan yang baik dapat mempengaruhi perasaan dan aktivitas sepanjang hari. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat sarapan yang baik untuk anda.

Sarapan yang sehat dapat membuat tetap bersemangat hingga waktu makan atau camilan berikutnya. Sarapan yang seimbang akan memberi daya tahan. Makanan dengan protein membantu menahan rasa lapar, dan makanan berserat tinggi membantu membuat tetap kenyang.

Memberikan pasokan energi untuk tubuh dan otak. Di setiap pagi, perut terasa kosong. Ketika makan makanan yang tepat untuk sarapan, dapat memberikan energi lebih pada otot dan otak, dengan bahan bakar yang dibutuhkan untuk kinerja yang optimal.

Membantu menghindari perubahan gula darah dan mengurangi rasa lapar. Menu makanan seimbang yang mengandung protein dan karbohidrat sehat dapat memberikan energi berkelanjutan di seluruh sistem tubuh, dan membantu mencegah perubahan pada gula darah yang memicu keinginan untuk nyemil atau makan makanan tidak sehat lainnya. (berlaku selama tidak memiliki masalah medis terkait kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah)

Selain itu membuat pilihan makanan yang lebih baik sepanjang hari. Orang yang melewatkan sarapan sering kali mempunyai keinginan nyemil makanan manis dan berlemak yang bisa bertahan sepanjang hari.

Setiap melakukan sarapan, keinginan untuk makan yang manis-manis turun drastis. Jika sarapan tinggi protein, itu juga cenderung mengurangi keinginan untuk makanan asin dan berlemak. Jadi, makanan yang tepat di pagi hari dapat membantu mengurangi keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat di kemudian hari, dan mengarahkan ke pilihan yang lebih sehat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X