Wapres: Osteoporosis Masih Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat di Dunia Terutama di Negara Berkembang

Photo Author
- Kamis, 4 November 2021 | 03:10 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Osteoporosis (penyakit tulang keropos) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara berkembang. Untuk itu, Gerakan Nasional Melawan Oteoporosis harus mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat di tanah air.

“Gerakan ini tidak saja bertujuan mengobati tetapi yang lebih penting melakukan pencegahan baik dengan aktivitas olahraga maupun asupan nutrisi yang baik setiap hari,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis yang digelar secara virtual, kemarin.

Lebih lanjut, Wapres memaparkan bahwa berdasarkan data the World Health Organization (WHO) dan International Osteoporosis Federation (IOF), penderita Osteoporosis di dunia lebih dari 200 juta orang, dan 50 persen kejadian patah tulang disebabkan oleh Osteoporosis yang dapat memicu terjadinya kecacatan seumur hidup hingga kematian.

“Bahkan WHO telah menyatakan Osteoporosis sebagai silent desease yang menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dunia,” ujarnya.

Sementara Prevalensi Osteoporosis di Indonesia, terang Wapres, tercatat pada perempuan usia 50-80 tahun sebesar 23 persen dan usia 70-80 tahun sebesar 53 persen.

“Sementara untuk prevalensi patah tulang belakang ditemukan sebesar 9 persen pada perempuan dan 16 persen pada laki-laki,” urainya.

Oleh karena itu, menurut Wapres, Osteoporosis di Indonesia perlu disikapi dan mendapat perhatian secara serius, mengingat Osteoporosis merupakan penyakit yang tidak hanya diderita oleh sebagian besar wanita yang telah menopause, namun juga dapat menyerang siapapun, tidak hanya lansia namun juga kelompok usia muda.

“Osteoporosis bisa dicegah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan menjaga pola hidup sehat melalui aktivitas fisik secara rutin, tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, mengkonsumsi nutrisi seimbang terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D tinggi, serta deteksi dini untuk menjaga kesehatan tulang demi masa depan yang lebih produktif,” tegasnya.

Untuk merealisasikan gerakan lawan osteoporosis, Boy Sinaga, Business Unit Coordinator General Adult Nutrition KALBE Nutritionals menyatakan adanya visi misi yang sama antara Entrasol, nutrisi untuk kesehatan tulang dengan PERWATUSI.

Untuk itu di Hari Osteoporosis Nasional 2021, Entrasol mendukung pencanangan Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis. Inisiatif mulia ini digagas PERWATUSI dan direalisasikan dengan sejumlah rangkaian acara bersama melawan osteoporosis.

"Antara lain kegiatan senam virtual dan talkshow kesehatan sepanjang Oktober. Kami percaya asupan nutrisi yang baik dan olahraga tepat menjadi beberapa faktor kunci pencegahan osteoporosis," kata Boy Sinaga.

Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan lemah, mudah mengalami patah tulang yang menyebabkan rasa sakit, mobilitas berkurang dan menurunnya kualitas hidup. Di Indonesia, setidaknya 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko osteoporosis.

Diprediksi pada 2050, sepertiga penduduk Indonesia berusia di atas 50 tahun berisiko ostoporosis.Untuk itu pentingnya edukasi osteoporosis untuk membantu masyarakat bisa menjaga kesehatan secara keseluruhan seumur hidup. Ketua Umum PERWATUSI Anita A. Hutagalung menjelaskan makna penting Hari Osteoporosis Nasional di Indonesia adalah pentingnya memahami pencegahan dan penanganan osteoporosis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X