DATANGNYA musim penghujan berpotensi menimbulkan banyaknya genangan air bahkan banjir di berbagai tempat. Saat inilah berbagai penyakit rentan menular sehingga bisa mengancam kesehatan manusia.
Kondisi ini patut diwaspadai karena penyakit yang datang kadang bisa membawa kematian. Berikut beberapa penyakit yang muncul saat banjir.
Pada peristiwa banjir beberapa lalu, Kementerian Kesehatan sempat memperingatkan soal bahaya leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Banjir jadi ladang bakteri sebab air mampu mengangkut urine maupun darah tikus yang terinfeksi.
Saat terinfeksi, akan ditemukan sejumlah gejala seperti tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala, demam, nyeri otot, hilang nafsu makan, mual, muntah, hingga ruam pada kulit.
Saat sistem imun bagus, tubuh akan pulih dalam waktu 2 minggu. Namun, sebagian pasien bisa mengalami tahap kedua, yakni timbulnya penyakit Weil yang ditandai dengan rasa nyeri pada dada serta bengkak pada kaki dan tangan.
Di tahap ini pula, bakteri bisa menyerang organ tubuh dan berakibat fatal. Penting untuk selalu menjaga kebersihan.
Demam berdarah dengue (DBD)
Setelah banjir surut, umumnya akan ada genangan air yang tertinggal. Anda harus waspada pada genangan-genangan air ini. Pasalnya, genangan air menjadi wadah bagi nyamuk Aedes aegyptipenyebab DBD berkembang biak dan menularkan penyakit.
Diare
Air kala banjir jelas membawa bibit penyakit. Buat lokasi terdampak banjir, akan sulit untuk menerapkan hidup bersih, terlebih dalam situasi darurat.
Namun, setidaknya perhatikan kebersihan makanan dan tangan saat makan. Makanan atau tangan yang terkontaminasi bakteri dan kuman dapat menimbulkan diare.
Selesma dan flu
Cuaca ekstrem dan tidak menentu membuat kondisi badan naik turun. Saat daya tahan menurun, tubuh rentan terinfeksi bakteri atau virus sehingga mudah sakit seperti selesma dan flu.