RAMADAN merupakan salah satu bulan yang terdapat di dalam kalendar hijriyah. Pada bulan ini umat Islam melakukan ibadah puasa yang dimulai dari waktu subuh hingga waktu maghrib yang disertai dengan sahur terlebih dahulu.
Dilansir Aboutislam, Jumat (4/5/2018), puasa Ramadan berlangsung selama 29 hari atau 30 hari dengan durasi waktu bervariasi sesuai letak geografis, mulai dari 9 hingga 22 jam per hari. Ini bisa saja memiliki dampak serius bagi tubuh yang memiliki penyakit diabetes.
Seperti diketahui, diabetes bisa dikategorikan mulai dari tipe 1 dan tipe 2. Ini termasuk orang dengan diabetes yang tidak terkontrol, di mana orang dengan diabetes tipe 1 yang mengambil insulin atau tipe 2 dengan insulin campuran atau mereka yang sering memiliki kadar glukosa darah sangat tinggi atau sangat rendah.
Dalam keadaan normal, pasien diabetes diharapkan untuk makan setiap tiga jam dan menghindari makanan yang digoreng, berminyak dan manis serta mengonsumsi obat tepat waktu.
Namun ini menjadi sangat sulit untuk diikuti selama puasa, sehingga memaksa pasien untuk mengambil obat-obatan mereka selama sahur dan berbuka puasa.
Pasien diabetes harus benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan bila mereka harus melakukan puasa dan melakukannya di bawah pengawasan dokter atau ahli kesehatan.
Puasa memungkinkan dua kali makan dalam waktu 24 jam termasuk mengonsumsi obat-obatan. Sehingga, pasien diabetes harus menyesuaikan rencana perawatan mereka sesuai dengan perubahan dalam pola konsumsi.
Puasa untuk Orang Diabetes