SALAH satu sunnahnya orang menjalankan ibadah puasa adalah makan sahur di sepertiga ujung malam. Makan sahur dimaksudkan untuk membantu kekuatan fisik kita untuk menjadi ibadah puasa tanpa makan dan minum sepanjang hari, yaitu kurang lebih 14 jam lamanya. Asupan gizi yang baik saat sahur amat dibutuhkan, agar kesehatan kita tetap terjaga di bulan suci ini. Jadi, walaupun seharian tidak makan dan minum, kita mampu beraktivitas seperti biasa layaknya di bulan-bulan lain.
Waktu sahur yang berada di penghujung malam merupakan tantangan tersendiri. Rasa kantuk dan lelah kadang menghinggapi. Tak jarang setelah sahur, kebanyakan orang melanjutkan tidurnya sebelum memulai aktivitas. Padahal tidur setelah makan memiliki beberapa efek negatif bagi kesehatan tubuh baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bahkan beberapa kasus dapat membawa bahaya yang berujung pada kematian. Apa saja efek negatif itu? Yuk ikuti penjelasan yang akan dipaparkan oleh Hello Sehat (hellosehat.com) berikut ini.
Mengapa langsung tidur setelah sahur berbahaya?
Ketika kita mengonsumsi makanan, lambung akan mencernanya menjadi sari-sari makanan. Sari-sari makanan inilah yang akan diserap tubuh. Bila makanan kita kaya akan karbohidrat dan lemak, dibutuhkan waktu minimal 2 jam untuk menggiling makan tersebut sampai berubah bentuk menjadi sari pati makanan.
Proses penggilingan ini memerlukan suplai pembuluh darah yang tidak sedikit, sehingga setelah makan diharapkan kita tidak melakukan aktivitas lain yang membutuhkan suplai pembuluh darah yang banyak pula, misalnya berolahraga.
Apabila kita tidur di bawah 2 jam setelah makan, saluran pencernaan belum sempat menggiling makanan kita, yang akhirnya akan berakibat pada gangguan saluran pencernaan dan penyerapan nutrisi tubuh. Hasil akhirnya, makanan yang kita makan tidak mampu menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Efek negatif langsung tidur setelah sahur
1. Penimbunan lemak