Iklim dan Hidung Pesek Ternyata Ada Hubungannya

Photo Author
- Senin, 22 Mei 2017 | 02:12 WIB

Para ilmuwan mengatakan proses konstruksi itui memakan waktu lebih dari seribu tahun.

"Dari sudut pandang fisiologis, udara harus dihangatkan ke suhu tubuh dan diserap dengan uap air saat mencapai paru-paru. Jika tidak, orang itu akan jatuh sakit," jelas Andrei Yevteev, seorang kolaborator senior di Laboratorium Antropogenesis MGU sekaligus penulis studi tersebut.

"Saluran pernapasan pada dasarnya adalah alat untuk mengolah udara. Alat apa pun akan berubah bentuk tergantung pada kondisi tempat ia bekerja."

Tak hanya suhu udara, kelembaban pun turut memberikan dampak. Adaptasi terhadap iklim Asia Utara yang sangat dingin dan kering berbeda dengan iklim dingin dan lembab di Eropa Utara dan Timur Laut.

Bentuk hidung tak hanya berubah pada orang-orang yang tinggal di daerah yang sangat dingin, seperti orang-orang Aleut atau Chukchi yang merupakan masyarakat Siberia dan Ural Utara, tapi juga telah mengubah seluruh struktur wajah mereka selama ribuan tahun.

"Sudut inhalasi juga memiliki dampak dan memengaruhi penghangatan udara. Inilah yang menyebabkan ujung hidung bisa membeku di tengah hujan salju lebat," jelas Yevteev.

Bangsa Slavia yang Misterius

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X