Tak Merokok, Bisa Terkena Kanker Paru

Photo Author
- Selasa, 22 November 2016 | 00:41 WIB

KANKER paru-paru  merupakan jenis kanker yang paling mematikan di Indonesia, menurut WHO. Meski merokok merupakan penyebab yang tak dapat diperdebatkan lagi dari kanker paru-paru, tidak semua kasus kanker paru-paru terjadi pada perokok atau mantan perokok. 

Sejumlah kondisi telah diidentifikasi akan meningkatkan kesempatan bagi non-perokok untuk terkena kanker paru-paru. Apa saja faktor-faktor yang dapat membuat orang tidak merokok terkena penyakit mematikan tersebut? Hello Sehat akan memberitahu Anda mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Mari lihat selengkapnya di bawah ini :

1. Gas radon    

Penyebab utama kanker paru bagi non-perokok adalah paparan gas radon, menurut US Environmental Protection Agency (EPA). Gas radon ialah gas yang terjadi secara alamiah yang terbentuk ketika uranium meluruh dan biasanya terjadi secara alami di luar ruangan dalam jumlah yang tidak membahayakan, tetapi hal itu kadang-kadang menjadi terkonsentrasi di rumah yang dibangun di atas tanah dengan endapan uranium alam. 

Studi telah menemukan bahwa risiko kanker paru-paru lebih tinggi pada orang yang tinggal selama bertahun-tahun di sebuah rumah yang terkontaminasi radon.

Mereka yang merokok dan terpapar radon memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan dengan yang tidak merokok terpapar gas radon. Gas radon dapat berjalan melalui tanah dan memasuki rumah melalui celah-celah fondasi, pipa, saluran air, atau bukaan lainnya.

2. Perokok pasif

Perokok pasif atau penghirup asap yang dihasilkan dari perokok lain yang tinggal atau bekerja bersama Anda merupakan faktor risiko untuk munculnya kanker paru-paru. Non-perokok yang tinggal dengan perokok memiliki peningkatan 24% dalam risiko untuk terkena kanker paru-paru bila dibandingkan dengan non-perokok lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X