Skrining Gratis Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Gangguan Tiroid

Photo Author
- Kamis, 5 Oktober 2023 | 14:40 WIB
Layanan skrining garatis oleh Merck (Merck)
Layanan skrining garatis oleh Merck (Merck)


Krjogja.com - Jakarta - Guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining gangguan tiroid, PT Merck Tbk bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan InaTA cabang Jakarta melakukan kegiatan talk show Kenali Tiroid Anda (KITA) dan skrining gangguan tiroid gratis di RSCM Kencana, Jakarta (03/10). Kegiatan yang merupakan bagian dari Program RAISE Tiroid ini dilakukan untuk mensosialisasikan gangguan tiroid, terutama untuk populasi dewasa berisiko tinggi.

Dimulai pada Mei 2023, program RAISE Tiroid telah melakukan pelatihan kepada lebih dari 2.600 praktisi kesehatan dan menyediakan pemeriksaan gangguan tiroid untuk lebih dari 19.200 pasien di 59 kota, 12 Provinsi. Gangguan tiroid merupakan suatu kondisi medis dimana hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid tubuh kita tidak sesuai dengan kondisi normal atau kebutuhan tubuh.

Baca Juga: Biennale Jogja 17, Mengusung Topik Trans-lokalitas dan Trans-historisitas

Padahal, kelenjar tiroid merupakan kelenjar penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam mengatur metabolisme dan kesehatan tubuh. Hormon tiroid sangat diperlukan untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya.

Namun sayangnya, masalah gangguan tiroid ini masih sering terabaikan. Diperkirakan sekitar 200 juta orang di seluruh dunia terkena gangguan tiroid dan lebih dari 50% dari penderita gangguan tiroid tidak terdiagnosis. Di Indonesia, berdasarkan data tahun 2022, jumlah penyandang hipotiroid diperkirakan mencapai 12,4 juta orang dengan tingkat penanganan diperkirakan masih sangat rendah yaitu 1,9% . Sedangkan jumlah penyandang hipertiroid diperkirakan mencapai 13,2 juta dengan tingkat penanganan yang dipeperkirakan juga sangat rendah, hanya 6,2%.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS mengapresiasi upaya yang dilakukan Merck melalui kegiatan skrining gratis untuk meningkatkan kedasaran masyarakat terhadap gangguan tiroid.

"Gangguan tiroid penting untuk diperhatikan karena jika tidak terdeteksi segera dan mendapatkan penanganan yang tepat, akan menyebabkan kondisi hipertiroidisme atau hipotirodisme yang dapat berdampak serius pada semua kelompok usia. Untuk itu, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya deteksi dini dan diagnosis gangguan tiroid pada populasi dewasa yang berisiko tinggi, melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir, dan memastikan pengobatan yang efektif untuk hipertiroid dan hipotiroid di Indonesia. Penting juga untuk diketahui bahwa gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit yang dapat diturunkan. Oleh karena itu, kami sangat menyambut inisiatif Merck, yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pemeriksaan gangguan tiroid di Indonesia," kata dr. Maxi.

Ketua Indonesian Thyroid Association Cabang Jakarta Raya (InaTA Jaya), dr. Dicky L. Tahapary, Sp.PD-KEMD, Ph.D., FINASIM mengatakan pentingnya kolaborasi berbagai sektor dalam upaya bersama mengatasi tantangan skrining (deteksi dini) dan pengelolaan gangguan tiroid di Indonesia. InaTA secara berkelanjutan terus menghimbau masyarakat untuk mewaspadai risiko gangguan tiroid dan tidak perlu takut untuk melakukan skrining, terutama pada populasi dewasa berisiko tinggi. Sebab, jika tidak didiagnosis dan ditangani sejak dini, bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, bahkan bisa menyebabkan gangguan tiroid dan kesehatan ke anak.

Karena itu, melalui inisiatif talk show Kenali Tiroid Anda (KITA) dan skrining tiroid gratis yang diselenggarakan oleh Merck dan RSCM ini, diharapkan semakin banyak masyarakat umum yang teredukasi dan memiliki kepedulian terhadap gangguan tiroid. Sehingga, upaya pencegahan dan pengelolaan gangguan tiroid di Indonesia bisa menjadi semakin optimal kedepannya. Dari sisi tenaga medis, InaTA mendorong kolaborasi dokter dari berbagai keilmuan untuk meningkatkan kualitas skrining dan pengelolaan gangguan tiroid.”

Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Ir. Renan Sukmawan, Sp.JP(K), PhD, MARS., juga menyambut positif kolaborasi dengan Merck dalam menyelenggarakan skrining tiroid gratis. “Skrining gratis yang kami lakukan bersama Merck ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui seseorang memiliki risiko gangguan tiroid. Hal tersebut penting dilakukan, karena jika memiliki risiko gangguan tiroid, maka harus segera mendapatkan perawatan yang tepat agar tidak berdampak serius terhadap kesehatan.

Baca Juga: Dugaan Promosi Judi Online, Nama Dewi Perssik Ikut Terseret

"Untuk itu, guna menyediakan akses bagi masyarakat atau pasien dengan gangguan tiroid, RSCM Kencana juga telah memiliki Cluster Tiroid Terpadu dimana di dalamnya terdapat fasilitas dan peralatan yang lengkap, serta didukung oleh dokter dari berbagai multidisiplin yang berkolaborasi untuk dapat menangani pasien dengan gangguan tiroid,” jelas dr. Sumariyono. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X