SITI Raisa Miranda, seorang gadis asal Kalimantan menghebohkan dunia kesehatan Indonesia. Gadis yang kerap disapa Echa tersebut tertidur hingga belasan hari.
Echa diketahui mengidap penyakit langka yang disebut Sindrom Kleine-Levin (KLS). Sindrom KLS sering juga disebut Sindrom Putri Tidur atau ''Sleeping Beauty Syndrome''. Untuk mengenal lebih lanjut mengenai sindrom yang diidap oleh Echa, simak penjelasan-penjelasan berikut:
Apa itu Sindrom Kleine-Levin?
Sindrom Kleine-Levin adalah kelainan neurologis langka dan kompleks yang ditandai dengan periode berulang dari jumlah tidur yang berlebihan dan perubahan perilaku. Kelainan ini biasanya menyerang remaja, tapi bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih muda.
Pada permulaan episode, pasien menjadi semakin mengantuk dan tidur hampir sepanjang hari dan malam (hypersomnolence), kadang terbangun hanya untuk makan atau pergi ke kamar mandi. Setiap episode berlangsung beberapa hari, minggu atau bulan, selama semua aktivitas normal sehari-hari berhenti. Individu tidak dapat merawat diri mereka sendiri atau bersekolah dan bekerja.
Di sela episode, orang-orang dengan KLS tampak sehat sempurna tanpa bukti adanya disfungsi perilaku atau fisik. Episode KLS dapat berlanjut selama 10 tahun atau lebih. KLS kadang disebut di media sebagai sindrom "Sleeping Beauty".
Mengidentifikasi KLS
Selain tidur yang berlebihan, seluruh pasien Kleine-Levin Syndrome (KLS) berubah, sering tampak ''lalai'' atau seperti anak kecil. Saat bangun penderita mengalami kebingungan, disorientasi, kekurangan energi (kelesuan), dan kurang emosi (apatis). Sebagian besar pasien melaporkan bahwa segala sesuatu tampak tidak fokus, dan sangat sensitif terhadap kebisingan serta cahaya. Dalam beberapa kasus, pasien mengidap makanan (hiperlipagia kompulsif).