BEBERAPA hari lalu masyarakat dihebohkan dengan temuan sapi yang mengidap antraks di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah. Pastinya orang akan mengalami gangguan penceraan jika menyantap daging sapi yang teinfeksi. Semakin bahaya karena ternyata daging sapi antraks tidak bisa dideteksi.
Dikatakan Selebriti Chef Chandra Yudaswara saat dihubungi Okezone via sambungan telepon, Kamis (19/1/2017), daging sapi yang terkena antraks tidak bisa dideteksi saat sudah berupa potongan daging. “Susah dideteksi soalnya daging sapi ini kan enggak terlihat perbedaannya secara gamblang,†kata Chef Chandra.
Pria yang wajahnya kerap hadir di layar kaca ini juga menambahkan, daging sapi yang terkena virus antraks tidak akan terlihat, kecuali saat sapi masih hidup atau pada bagian tertentu dari sapi.
“Kalau dagingnya ya jelas tidak ada bedanya, karena ini kan jenis penyakit pasti kelihatannya pas sapi masih hidup, sebelum disembelih. Paling kalau saat sudah jadi potongan kelihatannya bukan di daging tapi di organ lain misalnya hati,†lanjut Chef Chandra.
Sementara daging sapi dengan antraks tidak bisa dideteksi, Chef Chandra menyarankan untuk memilih daging sapi yang sehat dan segar. Ada beberapa ciri yang bisa dijadikan patokan dan panduan ketika memilih daging sapi berkualitas.
“Satu-satunya cara supaya dapat daging yang sehat dan segar adalah melihat cirinya. Daging sapi segar punya ciri pasti yang bisa dilihat dan dirasakan,†kata Chef Chandra.
Ia juga menjabarkan cara mengenali kualitas daging sapi sehat dan segar. Pertama daging sapi memiliki warna pekat dan kuat, terlihat merah tua dan berserat. Selain itu daging juga terlihat mengilap dan tidak terdapat bercak kebiruan. Serat daging terlihat putih dan bersih, bukan kuning dan mengkristal.
Sementara dari baunya, daging sapi segar tercium normal dan tidak menyengat. “Kalau ada daging sapi yang baunya menusuk hidung, kita boleh curiga. Orang awam juga pasti bisa membedakan,†kata chef ini.