Dengan cara ini, kalian berdua dapat mundur sejenak, mengambil napas dalam-dalam, dan kemudian melihat kembali situasi dengan pikiran yang lebih tenang dan jernih.
Mengadopsi pendekatan ini dapat memperkuat rasa hormat dan pemahaman satu sama lain dalam hubungan dengan mengakui serta menghormati kebutuhan emosional masing-masing saat menghadapi masa-masa sulit.
4. Menggunakan pernyataan "Saya"
Mendorong penggunaan pernyataan "Saya" daripada "Anda" selama konflik memiliki dampak positif yang signifikan, menurut penelitian. Ini membantu membangun pola komunikasi yang lebih positif, tenang, dan diplomatis, kunci dalam penanganan konflik dengan baik.
Dengan merangkai pernyataan dalam konteks perasaan dan pengalaman pribadi daripada menyalahkan pasangan dengan menggunakan "Anda," kita dapat menciptakan pemahaman dan empati yang lebih besar.
Pendekatan ini juga membantu mencegah pasangan dari merasa diserang atau defensif. Sebagai contoh, mengungkapkan "Saya merasa frustasi ketika hal ini terjadi" daripada "Anda selalu membuat saya marah" mengalihkan fokus dari menyalahkan pasangan ke ungkapan perasaan diri sendiri.
Dengan demikian, pendekatan ini menciptakan lingkungan kolaboratif untuk menyelesaikan masalah di mana kedua pasangan merasa didengarkan dan dihormati, yang pada akhirnya memperkuat ikatan antara mereka.