KRjogja.com - World Health Organization (WHO) menyampaikan kabar gembira dengan adanya peningkatan cakupan imunisasi Human Papillomavirus (HPV).
Disampaikan WHO, dilaman resminya, cakupan imunisasi HPV secara global ada peningkatan, meskipun belum mencapai target 90 persen.
Vaksin HPV atau imunisasi HPV merupakan jenis vaksin untuk melindungi tubuh manusia dari infeksi Human Papillomavirus (HPV). HPV merupakan kelompok lebih dari 200 virus, yang menyebar melalui kontak seksual langsung.
Dua jenis virus HPV menyebabkan kutil kelamin, dan banyak dari jenis HPV dapat menyebabkan jenis kanker tertentu. Misalnya, kanker serviks, anal, orofaringeal, penis, vulva, dan vagina.
Maka itu, WHO atau Organisasi kesehatan dunia merekomendasikan memasukkan vaksinasi HPV dalam program imunisasi dasar.
Vaksin ini membantu untuk mencegah dan menurunkan kejadian kanker genital, khususnya kanker serviks, meskipun tidak dapat mengobati infeksi HPV secara keseluruhan.
Chief Executive Officer (CEO) Gavi, Vaccine Alliance, Dr. Sania Nishtar mengatakan sangat menggembirakan bahwa vaksin ini kini menjangkau lebih banyak anak perempuan dari sebelumnya.
Ia mengatakan vaksin HPV kini tersedia untuk lebih dari 50% anak perempuan yang memenuhi syarat di negara-negara Afrika.
Disampaikan, masih banyak yang harus dilakukan untuk peningkatan pelaksanaan program imunisasi HPV. "Tetapi hari ini kami dapat melihat bahwa kami memiliki jalur yang jelas untuk memberantas penyakit yang mengerikan ini," kata Dr. Sania Nishtar
Dr Sania menerangkan, cakupan vaksin HPV jauh di bawah target 90% untuk memberantas kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat. Cakupan itu yakni menjangkau 56% remaja perempuan di negara berpenghasilan tinggi dan 23% di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Disampaikan, perlu pengenalan lebih intens dan bertahap pada vaksin dan imunisasi termasuk untuk human papillomavirus (HPV), meningitis, pneumokokus, polio, dan penyakit rotavirus agar terus memperluas cakupan perlindungan, khususnya di 57 negara yang didukung oleh Gavi, Aliansi Vaksin.
Ia mencontohkan persentase remaja putri di seluruh dunia yang menerima setidaknya 1 dosis vaksin HPV, yang memberikan perlindungan terhadap kanker serviks, meningkat dari 20% pada tahun 2022 menjadi 27% pada tahun 2023.
Hal ini sebagian besar didorong oleh peluncuran yang kuat di negara-negara yang didukung Gavi, seperti Bangladesh, Indonesia, dan Nigeria. Penggunaan jadwal vaksin HPV dosis tunggal juga membantu meningkatkan cakupan vaksin.
Sebuah jajak pendapat terkini yang melibatkan lebih dari 400.000 pengguna platform digital UNICEF untuk kaum muda, U-Report , mengungkapkan bahwa lebih dari 75% tidak mengetahui atau tidak yakin tentang apa itu HPV, yang menggarisbawahi perlunya aksesibilitas vaksin yang lebih baik dan kesadaran publik.