KRjogja.com - MIGRAIN dan vertigo kerap dianggap sebagai gangguan kesehatan yang sama. Padahal, migrain dan vertigo adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun keduanya dapat menyebabkan gejala yang mengganggu, seperti pusing.
Merujuk keterangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang (idicabang.org), migrain dan vertigo memiliki gejala utama yang tidak sama, meskipun dalam beberapa kasus disertai sakit kepada dan mual.
Berikut penjelasan lengkap tentang migrain dan vertigo:
Migrain
Migrain adalah jenis sakit kepala yang berat dan berulang, biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
Gejala Utama:
Sakit kepala yang sering terasa berat dan berdenyut di satu sisi kepala, meskipun bisa terjadi di kedua sisi. Mual dan muntah. Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia) dan suara (fonofobia). Dalam beberapa kasus, penderita migrain juga dapat mengalami aura (gejala yang terjadi sebelum sakit kepala dimulai), seperti gangguan penglihatan (misalnya kilatan cahaya atau kebutaan sementara) atau sensasi kesemutan di tangan atau wajah.
Penyebab:
Migrain sering kali dipicu oleh faktor tertentu, seperti stres, kurang tidur, makanan tertentu, perubahan hormon, atau perubahan cuaca. Mekanisme tepat migrain masih belum sepenuhnya dipahami, namun melibatkan ketegangan pembuluh darah di otak dan perubahan aktivitas saraf.
Durasi: Migrain biasanya berlangsung antara 4 hingga 72 jam jika tidak diobati.
Pengobatan: Pengobatan untuk migrain melibatkan penggunaan obat penghilang rasa sakit seperti analgesik (ibuprofen, parasetamol), triptan (obat yang mengatasi migrain dengan cara menyempitkan pembuluh darah), atau obat untuk mengatasi gejala mual dan muntah.
Vertigo
Vertigo adalah sensasi pusing atau perasaan berputar yang sering kali disertai dengan ketidakseimbangan, yang membuat penderitanya merasa seolah-olah dirinya atau lingkungan sekitarnya bergerak meskipun sebenarnya tidak.
Gejala Utama:
Pusing berputar atau sensasi bahwa tubuh atau lingkungan bergerak, berputar, atau terguling.
Kesulitan menjaga keseimbangan atau berjalan.
Bisa disertai dengan mual, muntah, dan keringat dingin, tetapi tanpa sakit kepala (meskipun vertigo bisa terjadi bersamaan dengan migrain).
Penyebab:
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV): Kondisi ini terjadi ketika kristal kecil di telinga bagian dalam bergeser, menyebabkan sensasi pusing atau berputar saat mengubah posisi kepala.
Penyakit Meniere: Gangguan pada telinga bagian dalam yang memengaruhi keseimbangan dan pendengaran, menyebabkan vertigo yang datang secara tiba-tiba.
Infeksi telinga dalam (labirinitis) atau neuritis vestibularis: Infeksi atau peradangan pada bagian telinga yang mengatur keseimbangan.
Migrain vestibular: Vertigo yang terkait dengan migrain, tetapi tanpa sakit kepala yang parah.
Durasi: Vertigo bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh BPPV, vertigo biasanya berlangsung singkat dan berhubungan dengan perubahan posisi kepala.
Pengobatan: Pengobatan vertigo tergantung pada penyebabnya. Untuk BPPV, terapi fisik seperti manuver Epley sering digunakan. Untuk vertigo yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengurangi gejala atau peradangan.
Jika pusing atau vertigo disertai dengan kehilangan keseimbangan yang parah, pingsan, atau masalah penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter.
Jika sakit kepala migrain sangat mengganggu atau berlangsung lama, atau disertai dengan gejala neurologis seperti kesulitan bicara atau kebingunguan.