Jika metode tersebut tidak bisa mengatasi sleep apnea, atau jika kondisinya sudah tergolong parah, maka dapat ditangani dengan beberapa metode, di antaranya:
Continuous positive airway pressure (CPAP), yaitu alat yang bertujuan mengalirkan udara ke saluran pernapasan melalui masker yang dipasangkan ke pasien saat tidur. Tujuan penggunaan alat CPAP adalah untuk mencegah tenggorokan menutup dan meredakan gejala-gejala, seperti mendengkur.
Bilevel positive airway pressure (BiPAP), yaitu alat ini bertujuan untuk membantu pasien bernapas lebih mudah saat tidur dan menjaga jumlah oksigen dalam tubuh tetap tercukupi.
Mandibular advancement device (MAD), yaitu alat yang berfungsi untuk menahan lidah dan rahang agar tidak menyebabkan penyempitan pada saluran pernapasan. Alat ini hanya dianjurkan untuk pengidap sleep apnea yang tidak terlalu parah.
Selain itu, ada opsi lain untuk menangani sleep apnea berupa operasi, yang meliputi uvulopalatopharyngoplasty yaitu prosedur mengangkat sebagian jaringan di belakang mulut dan bagian atas tenggorokan, amandel, serta kelenjar adenoid untuk mencegah pasien mendengkur saat tidur.
Lalu bisa melalui trakeostomi, yaitu operasi yang bertujuan untuk menciptakan saluran pernapasan baru. Umumnya, prosedur ini dilakukan terhadap pasien dengan sleep apnea yang sudah sangat parah. (*)