KRjogja.com - TUMIT pecah-pecah adalah kondisi di mana kulit pada bagian tumit kaki menjadi kering, kasar, dan retak. Tumit pecah-pecah seringkali menimbulkan rasa nyeri atau bahkan perdarahan jika retakan tersebut cukup dalam.
Kondisi tumit pecah-pecah bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan bisa sangat mengganggu kenyamanan berjalan. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Barito Kuala (pafibaritokualakab.org) menjelaskan, penyebab tumit pecah-pecah erat kaitannya dengan kulit pada tumit kaki cenderung lebih kering dibandingkan bagian tubuh lainnya, terutama jika kurang terhidrasi atau sering terpapar udara kering.
Selain itu, kondiri ini bisa diakibatkan karena penyakit kulit. Beberapa kondisi medis seperti eksim, psoriasis, atau dermatitis bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan pecah-pecah.
Kebiasaan atau gaya hidup juga menjadi faktor penyebab. Berjalan tanpa alas kaki di tempat yang keras, memakai sepatu yang tidak nyaman atau tidak mendukung, atau berdiri terlalu lama bisa menyebabkan tekanan berlebih pada tumit.
Obesitas atau berat badan berlebih dapat memberi tekanan ekstra pada tumit, menyebabkan kulit meregang dan pecah. Kekurangan nutrisi vitamin A, E, atau zinc dapat menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.
Penderita diabetes seringkali mengalami gangguan peredaran darah dan kulit kering yang dapat memperburuk kondisi tumit pecah-pecah. Dalam beberapa kasus, infeksi kulit pada kaki bisa memperburuk keadaan tumit yang pecah-pecah.
Cara Mengatasi Tumit Pecah-Pecah:
Menjaga kelembapan kulit
Gunakan pelembap khusus untuk kaki yang mengandung bahan seperti shea butter, minyak kelapa, atau urea yang dapat membantu menjaga kelembapan dan mencegah kulit kering.
Minyak zaitun atau minyak kelapa bisa digunakan untuk melembapkan tumit yang pecah-pecah. Oleskan minyak pada tumit sebelum tidur, dan pakai kaus kaki untuk membantu penyerapan.
Rutin menggosok tumit
Pumice stone atau batu apung: Setelah mandi, gunakan batu apung untuk menggosok kulit mati dan kasar pada tumit secara perlahan. Lakukan ini setelah kaki direndam dalam air hangat selama 10-15 menit.
Gunakan scrub kaki yang mengandung bahan alami (seperti garam laut) untuk membantu mengangkat kulit mati dan memberikan kelembapan.
Memakai sepatu yang nyaman.
Pilih sepatu yang memiliki bantalan yang cukup, tidak terlalu sempit, dan sesuai dengan bentuk kaki untuk mengurangi tekanan pada tumit. Gunakan kaus kaki dengan bahan yang menyerap keringat. Kaus kaki berbahan katun atau bahan yang menyerap keringat dapat membantu menjaga tumit tetap kering dan terhindar dari iritasi.
Perawatan dengan krim khusus yang memiliki kandungan urea atau asam salisilat dapat membantu melembutkan kulit yang kasar dan mempercepat proses penyembuhan.
Mandi air hangat.
Rendam kaki dalam air hangat dengan sedikit garam epsom untuk membantu melemaskan kulit dan memudahkan pengelupasan kulit mati.
Perbaiki pola makan.
Pastikan untuk mengonsumsi cukup air dan vitamin (seperti vitamin A, E, dan zinc) untuk mendukung kesehatan kulit.