Radang Usus atau Enteritis Bisa Sembuh dengan Sendirinya, Ini Penjelasan PAFI Sumatera Selatan

Photo Author
- Jumat, 13 Desember 2024 | 20:30 WIB
Salah satu gejala enteritis atau peradangan usus adalah kram dan nyeri perut. (FREEPIK/EYEEM)
Salah satu gejala enteritis atau peradangan usus adalah kram dan nyeri perut. (FREEPIK/EYEEM)

KRjogja.com - BEBERAPA organ pencernaan rawan mengalami masalah, jika makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak higienis. Salah satu gangguan pencernaan yang cukup banyak terjadi adalah enteritis atau radang pada usus halus.

Penyakit enteritis ini banyak disebabkan oleh makan atau minum sesuatu yang terkontaminasi bakteri atau virus.

Menurut penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi (PAFI) Sumatera Selatan (pafisumsel.org), enteritis adalah peradangan usus, tepatnya yang terjadi pada usus halus.

Enteritis tidak mengacu pada salah satu bagian usus halus secara spesifik. Pada kondisi ini, usus halus yang terdampak bisa meliputi duodenum (usus dua belas jari), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

Kondisi ini juga dapat terjadi bersamaan dengan peradangan lambung (gastroenteritis) atau usus besar (enterokolitis).

Enteritis adalah bagian dari gastroenteritis (muntaber atau flu perut), yakni peradangan yang terjadi di usus halus dan lambung.

Kondisi ini umumnya tidak memerlukan penanganan medis khusus, bahkan untuk kasus yang tergolong ringan, enteritis bisa sembuh dengan sendirinya.

Ketika usus halus mengalami iritasi dan peradangan, maka keluhan yang mungkin ditimbulkan dapat memengaruhi proses pencernaan. Biasanya, kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dan hanya berlangsung selama beberapa hari.

Gejala enteritis sebenarnya bisa berbeda-beda, tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Namun secara umum, beberapa gejala enteritis yang muncul adalah demam, nyeri dan kram perut, mual-muntah, kehilangan nafsu makan, diare dan feses berdarah.

Jika gejalanya ringan, maka istirahat yang cukup dan memperbanyak air putih sudah bisa membantu penderita merasa lebih baik. Karena penyebabnya adalah infeksi, tubuh biasanya dapat melawan infeksi tersebut tanpa bantuan.

Namun, jika gejalanya berat dan tak kunjung membaik, maka sangat dianjurkan untuk berobat ke dokter, dan bisanya pasien akan mendapatkan resep obat antibiotik. Dalam pemeriksaan yang lebih intens, dokter akan melakukan pemeriksaan sampel feses, hingga foto rontgen untuk melihat kondisi usus halus, hingga melakukan endoskopi, dengan mengambil sampel jaringan usus halus untuk dianalisa di laboratorium.

Penyebab utama enteritis adalah infeksi virus, bakteri, atau parasit yang biasanya didapatkan dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Ketika masuk ke dalam tubuh, bakteri tersebut dapat menyebabkan peradangan pada usus halus.

Beberapa makanan yang kerap berpotensi terkontaminasi, di antaranya daging unggas dan daging mentah, produk makanan segar, atau susu yang tidak dipasteurisasi.

Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan enteritis adalah salmonella, eschericia coli (e-coli), campylobacter jejuni (c-jejuni, yersinia enterocolitica (y-enterocolitica), staphylococcus aureus (s-aureus).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X