KRjogja.com - PENURUNAN berat badan yang drastis sering kali disertai dengan penyakit atau kondisi medis yang mendasarinya. Penurunan berat badan yang tidak terkendali bisa menjadi tanda adanya masalah medis yang serius.
Diagnosis yang tepat dapat dilakukan dengan tes darah, pemindaian, atau pemeriksaan medis lainnya.
Menurut penjelasan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Jember (pafijember.org), terdapat beberapa penyakit yang bisa menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
Hipertiroidisme atau Hipertiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan metabolisme tubuh meningkat secara dramatis, yang mengarah pada pembakaran kalori yang lebih cepat dan penurunan berat badan yang tidak terkendali.
Hipertiroidisme juga dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, kecemasan, tremor, dan keringat berlebihan. Gejala yang menyertainya mudah lelah, jantung berdebar, tremor, gelisah, kulit kering, dan gangguan tidur.
Diabetes Tipe 1
Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak bisa memproduksi insulin dengan cukup, yang menyebabkan gula darah menjadi sangat tinggi.
Ketika tubuh kekurangan insulin, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi, yang menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, meskipun nafsu makan mungkin tetap normal atau meningkat.
Ada peningkatan rasa haus, sering buang air kecil, kelelahan, pandangan kabur, dan luka yang sulit sembuh.
Penyakit Celiac
Penyakit autoimun ini menyebabkan tubuh bereaksi terhadap gluten (protein dalam gandum) dengan merusak lapisan usus halus.
Akibatnya, penyerapan nutrisi menjadi terganggu, yang menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi.
Penderitanya kerap mengalami diare kronis, kembung, perut kram, kelelahan, dan anemia.