KRjogja.com - PENYAKIT ASAM URAT biasa dikaitkan dengan pola makan yang salah dan berlebihan. Ada beberapa jenis makanan yang bisa memicu asam urat.
Jenis makanan inilah yang harus dihindari seseorang yang sudah terkena asam urat.
Menurut penjelasan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kota Dompu (pafipcdompu.org), penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan dan minuman tertentu.
Yang pertama makanan laut. Makanan laut yang mengandung banyak purin, seperti kerang, ikan teri, sarden, tuna, tiram, udang, lobster, atau kepiting.
Kemudian daging merah dan jeroan karena mengandung purin yang tinggi dan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Selanjutnya minuman tinggi gula karena minuman manis dalam kemasan seperti energy drink, soda, atau minuman dalam kemasan botol dan kaleng mengandung gula yang tinggi.
Selain itu ada juga makanan olahan dan karbohidrat olahan karena makanan yang diproses tinggi dan makanan tinggi karbohidrat olahan, seperti permen, makanan yang dipanggang dan kue kering, keripik, kerupuk, biskuit, dan roti putih.
Selanjutnya durian dan beberapa buah lain karena durian memiliki kandungan purin yang cukup tinggi sehingga berpotensi memengaruhi kadar asam urat dalam tubuh.
Buncis karena mengandung banyak fruktosa yang dapat menyebabkan asam urat hingga sirup jagung fruktosa tinggi.
Gejala asam urat yang umum adalah nyeri hebat dan mendadak pada sendi, seperti di jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, jari-jari kaki, atau jari-jari tangan.
Nyeri yang terasa berdenyut-denyut dan semakin parah saat disentuh atau sendi bengkak, kemerahan, dan terasa panas hingga Kesulitan berjalan, terutama di malam hari.
Kemudian gejala asam urat yang lain demam dan menggigil, seperti saat terkena flu. Setelah gejala mereda, kulit di sekitar sendi akan tampak bersisik, terkelupas, dan terasa gatal.
Gejala asam urat bisa menetap hingga beberapa hari atau minggu, kemudian hilang dengan sendirinya.
Namun, jika kadar asam urat tidak dikontrol, gejala bisa kambuh kembali dalam beberapa bulan.