KRjogja.com - PANAS DALAM bisa dikatakan adalah penyakit umum di kalangan masyarakat Indonesia.
Panas dalam adalah kondisi gangguan kesehatan yang ditandai dengan gejala seperti tenggorokan kering, sariawan, atau rasa panas di tubuh.
Menurut penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Buleleng (pafipcbuleleng.org), panas dalam sebenarnya belum memiliki istilah medis khusus.
Meski bukan istilah medis, panas dalam biasanya dihubungkan dengan ketidakseimbangan tubuh akibat konsumsi makanan pedas, kurang cairan, atau cuaca panas.
Gejala-gejala panas dalam akan membuat tubuh terasa panas dan tidak nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Lebih lanjut, PAFI Kabupaten Buleleng menjelaskan, untuk mengatasi gejala panas dalam ini, banyak orang memilih larutan penyegar yang mengandung bahan aktif seperti gypsum fibrosum.
Kandungan ini memang dipercaya dapat meredakan gejala panas dalam secara efektif.
Gypsum fibrosum adalah mineral alami yang terbentuk dari bawah air laut.
Proses pembentukannya terdiri dari dua komponen yaitu air (H2O) dan kalsium sulfat (CaSO4) atau disebut kalsium sulfat dihidrat.
Meskipun terbentuk secara alami, mineral yang satu ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai bahan herbal, karena bukan berasal dari tanaman.
Gypsum fibrosum memiliki bentuk alami berupa kristal putih atau transparan dengan tekstur yang mirip seperti serat.
Mineral ini tidak memiliki warna alias bening, namun mudah rapuh atau hancur.
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, gypsum fibrosum kerap digunakan sebagai bagian dari ramuan herbal untuk menangani gejala panas dalam, demam, atau radang tenggorokan.
Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Chinese Medicine tahun 2010, gypsum fibrosum memiliki efek menurunkan suhu tubuh dan mengurangi inflamasi.