Diuretik (misalnya, hidroklorotiazid): Sebaiknya diminum di pagi hari untuk mencegah sering buang air kecil pada malam hari yang dapat mengganggu tidur.
ACE inhibitor (misalnya, enalapril, lisinopril): Bisa diminum pagi atau malam, tergantung pada jadwal yang lebih sesuai dengan rutinitas pasien.
ARB (misalnya, losartan, valsartan): Obat ini juga bisa diminum pagi atau malam, dan sering kali lebih efektif bila diminum pada malam hari, karena dapat menurunkan tekanan darah selama tidur.
Beta-blocker (misalnya, metoprolol, atenolol): Dapat diminum di pagi atau malam.
Namun, beberapa orang merasa lebih baik jika meminumnya di malam hari karena obat ini dapat menyebabkan rasa lelah atau mengantuk.
Calcium channel blockers (misalnya, amlodipine, diltiazem): Dapat diminum pada pagi atau malam hari, tergantung pada reaksi tubuh terhadap obat tersebut.
Konsistensi Penting
Yang terpenting adalah meminum obat hipertensi secara konsisten pada waktu yang sama setiap hari.
Ini membantu menjaga kadar obat yang stabil dalam tubuh dan memaksimalkan efektivitas pengobatan.
Jadwal Pemeriksaan Tekanan Darah
Beberapa dokter mungkin menyarankan pemeriksaan tekanan darah di rumah pada waktu tertentu (misalnya, pagi atau malam) untuk menilai respons terhadap obat.
Ini dapat membantu dokter menentukan waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat.
Pertimbangkan Efek Samping
Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping tertentu, seperti pusing atau rasa kantuk, yang dapat memengaruhi waktu yang paling nyaman untuk minum obat.
Jika obat tertentu menyebabkan efek samping, dokter bisa merekomendasikan waktu konsumsi yang sesuai.