KRjogja.com - PNEUMONIA atau peradangan paru-paru, dapat menyerang siapa saja. Namun gangguan kesehatan ini bisa berbahaya dan fatal jika menyerang bayi dan anak-anak, lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Menurut penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (pafibolaangmongondowselatankab.org), pneumonia kerap menyerang anak-anak dengan gizi buruk dan tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Risikonya akan semakin tinggi pada anak-anak yang berada di hunian padat, status ekonomi rendah, polusi udara, asap rokok serta imunisasi tidak lengkap.
Pencegahan pneumonia pada anak bisa dilakukan sejak dini. Saat masih bayi, sangat dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif pada anak, sedapat mungkin hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.
Selain itu, lakukan imunisasi sesuai jadwal, terutama imunisasi DTP-Hib, PCV, dan influenza.
Hindari anak terpapar asap rokok dan polusi udara, serta hindari juga interaksi dengan orang sakit.
Perlu diketahui, anak-anak yang hidup bersama seorang perokok, meskipun tidak merokok langsung di depannya, tetap memiliki risiko untuk terkena penyakit yang berkaitan dengan saluran pernapasan.
Penerapan pola hidup sehat, juga efektif untuk mencegah pneumonia.
Jaga kebersihan antara lain dengan cuci tangan, membersihkan mainan anak terutama mainan yang digunakan bersama, tidak berbagi peralatan makan seperti gelas, sedotan dan sebagainya
Pada prinsipnya, pneumonia bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang masuk ke paru-paru secara langsung, karena terhirup secara tidak sadar.
Bisa juga diakibatkan kuman yang masuk secara tidak langsung, misalnya akibat penyebaran kuman melalui aliran darah.
Kuman akan memicu respon imun tubuh dan menyebabkan proses peradangan. Hal tersebut akan menyebabkan saluran napas bawah terisi sel darah putih, cairan dan sisa sel yang mengganggu proses pertukaran udara dan oksigen dengan karbondioksida.
Gejala yang mungkin timbul saat seseorang menderita pneumonia, di antaranya adalah batuk berdahak atau kering, demam tinggi dan menggigil, sesak napas atau napas cepat, nyeri dada saat bernapas atau batuk, serta kelelahan dan lemas.
Dalam beberapa kasus, gejala juga bisa disertai mual, muntah, dan penurunan kesadaran, terutama pada bayi dan lansia.