Hati-hati Memilih Obat Maag yang Tepat, Ini Saran dari PAFI Klungkung

Photo Author
- Minggu, 20 April 2025 | 15:30 WIB
Penyakit maag bisa diatasi dengan mengonsumsi obat yang sesuai. (PEXELS/COTTONBRO STUDIO)
Penyakit maag bisa diatasi dengan mengonsumsi obat yang sesuai. (PEXELS/COTTONBRO STUDIO)

PENYAKIT maag merupakan gangguan kesehatan yang timbul akibat masalah di organ pencernaan. Kondisi ini sangat umum terjadi dengan pemicunya adalah infeksi bakteri H. pylori, efek samping penggunaan obat NSAID, atau masalah kesehatan tertentu.

Menurut penjelasan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Klungkung (pafiklungkungnews.org), penyakit maag yang tidak kronis bisa diatasi dengan memerhatikan pilihan makanan dan menghentikan penggunaan obat pemicu.

Namun, jika cara tersebut tidak berhasil, ada berbagai obat dengan fungsi berbeda-beda yang dapat membantu meredakan gejala maag.

Pada dasarnya, obat pereda gejala maag bisa bekerja langsung pada kondisi yang menjadi penyebabnya.

Jenis obat maag yang paling umum adalah antacid atau antasida, yaitu obat untuk menetralkan asam lambung.

Obat ini dapat mengatasi penyakit pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh asam lambung, seperti tukak pada esofagus, lambung, atau usus dengan gejala nyeri lambung, mual, dan muntah.

PAFI Klungkung menjelaskan, antasida ini biasanya diproduksi dalam bentuk cairan atau tablet yang dapat larut dalam air minum.

Kandungan utama dari obat antasida yang biasa digunakan adalah kalsium karbonat atau natrium bikarbonat.

Antasida sebaiknya diminum setelah Anda makan karena efeknya akan bertahan lebih lama.

Obat penetral asam lambung antasida biasanya diberikan sebagai pengobatan pertama.

Namun, perlu diketahui bahwa ada catatan terkait obat ini dan tidak semua orang boleh mengonsumsi obat ini.

Ada beberapa kelompok penderita yang memerlukan resep dari dokter, seperti ibu hamil atau menyusui, anak di bawah usia 12 tahun, atau penderita penyakit jantung dan gangguan hati.

Meskipun jarang, risiko terjadinya efek samping dari antasida tetap ada, seperti sembelit, diare, perut kembung, kram perut, dan mual.

Yang perlu diperhatian juga dari antasida adalah, obat maag jenis ini bisa mempengaruhi kinerja obat lain. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memberi jeda selama 2 sampai 4 jam jika ingin minum obat lain.

Untuk penyakit maag yang timbul karena infeksi bakteri, lebih efektif diatasi dengan obat-obatan berjenis antibiotik.

Maag memang bisa ditimbulkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) pada dinding lambung.

Bakteri yang secara alami hidup dalam saluran pencernaan ini sebenarnya tidak berbahaya. Namun, ketika jumlahnya tidak terkendali, H. pylori bisa menyebabkan infeksi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X