KRjogja.com - SAAT kamu mengalami momen ketika rentetan informasi di benak tiba-tiba lenyap, bahkan untuk hal sederhana seperti nama seseorang yang baru saja kamu temui beberapa detik lalu juga lupa, kok bisa?
Fenomena ini, yang dikenal sebagai mind blanking (otak kosong) alias otak blank, ternyata jauh lebih umum dari yang diperkirakan.
Para peneliti memperkirakan bahwa pikiran kita berada dalam kondisi kosong antara 5 hingga 20 persen dalam waktu tertentu.
Meskipun misteri di balik 'kekosongan otak' ini masih menyimpan banyak tanda tanya bagi para ahli saraf, penelitian terbaru berupaya untuk mengungkap batasan-batasan dari kondisi pikiran yang tampak tanpa wujud ini.
Baca Juga: Wow.. Kenaikan Gaji Hakim Capai 280 Persen
Athena Demertzi, seorang ahli saraf kognitif di University of Liège, baru-baru ini menerbitkan sebuah tinjauan penelitian tentang mind blanking.
Salah satu tantangan utama dalam memahami fenomena ini adalah kurangnya definisi yang disepakati secara universal. Dalam makalahnya, Demertzi mencatat setidaknya tujuh definisi berbeda.
Namun, ia lebih condong pada pandangan bahwa otak blank adalah tentang "kesan yang tidak memiliki pikiran atau tidak mampu menjabarkan pikiran apa pun."
Interpretasi yang sengaja dibuat samar ini mengakomodasi berbagai cara seseorang menggambarkan kondisi mind blanking.
Contohnya termasuk "Saya tidak ingat apa yang saya pikirkan" atau "Saya tidak fokus." Demertzi menjelaskan bahwa hal ini dapat menyulitkan peneliti yang mencoba menggabungkan proses otak lain, seperti memori, ke dalam penelitian mereka.
Baca Juga: Praktik Penjagaan Situs Judi Online, Nama Budi Arie Disebut
Dalam definisi yang luas ini, Demertzi kemudian berupaya memisahkan berbagai jenis mind blanking. Salah satu alat paling andal untuk mengamati kerja internal otak adalah pencitraan resonansi magnetik fungsional (functional magnetic resonance imaging/fMRI).
Demertzi menjelaskan bahwa peneliti fMRI sering meminta sukarelawan untuk "tidak memikirkan apa pun" saat berada di dalam pemindai.
Instruksi ini justru memicu aktivitas di sepanjang garis tengah otak, di wilayah seperti korteks cingulate.