Ketika Cedera Bahu Mengganggu Hidup Anda, Hal Ini yang Harus Diperhatikan

Photo Author
- Kamis, 24 Juli 2025 | 19:50 WIB
dr. Jefri Sukmawan, Sp.OT (K), Subsp.OBS dalam acara Media Tour 2025 Health Talk yang bertajuk “Advanced Treatment for Shoulder” yang diselenggarakan RS Premier Bintaro di Swiss-Belhotel Yogyakarta.
dr. Jefri Sukmawan, Sp.OT (K), Subsp.OBS dalam acara Media Tour 2025 Health Talk yang bertajuk “Advanced Treatment for Shoulder” yang diselenggarakan RS Premier Bintaro di Swiss-Belhotel Yogyakarta.

KRjogja.com - CEDERA BAHU tidak hanya memengaruhi lengan Anda—tetapi juga memengaruhi seluruh hidup Anda. Awalnya mungkin terasa ringan, mungkin sedikit nyeri saat mengangkat belanjaan atau meraih sesuatu di atas kepala, tetapi dengan cepat berkembang menjadi kondisi yang membatasi kemandirian Anda, mengganggu tidur, dan mengganggu kemampuan Anda untuk menikmati aktivitas sehari-hari.  

Baik Anda seorang atlet, orang tua yang sering mengangkat anak, atau seseorang yang hanya ingin meraih sesuatu dari lemari, cedera bahu bisa menjadi penghalang yang kuat.

dr. Jefri Sukmawan, Sp.OT (K), Subsp.OBS dalam acara Media Tour 2025 Health Talk yang bertajuk “Advanced Treatment for Shoulder” yang diselenggarakan RS Premier Bintaro di Swiss-Belhotel Yogyakarta, Kamis (24/7/2025) menegaskan, bahu adalah sendi yang paling mobile di tubuh manusia, memungkinkan Anda untuk meraih, mengangkat, dan memutar lengan ke hampir semua arah. Namun, dengan rentang gerak bahu yang luas, Anda menjadi lebih rentan terhadap stres, keausan, dan cedera. Memahami penyebab cedera bahu dapat membantu Anda memutuskan seberapa mendesak Anda perlu bertindak.

Baca Juga: Berhadiah Ratusan Juta Rupiah, Midea Club Adakan Turnamen Teknisi AC Tingkat ASEAN

Sebagai Spesialis Ortopedi dengan subspesialisasi bahu, siku, dan kedokteran olahraga, dr. Jefri menekankan bahwa pengobatan bahu harus dimulai dari diagnosis yang tepat dan menyeluruh. “Kami tidak langsung merekomendasikan operasi. Pemeriksaan imaging yang presisi menjadi dasar untuk memahami secara spesifik masalahnya. Banyak kasus yang dapat ditangani secara konservatif dengan fisioterapi terstruktur,” jelasnya.

Namun jika terapi non-bedah tidak membuahkan hasil maksimal, pilihan tindakan lanjut seperti artroskopi — operasi minimal invasif dengan sayatan kecil — menjadi solusi efektif dan cepat pulih. Untuk kasus kerusakan berat, seperti sendi aus atau robek parah, prosedur arthroplasty atau penggantian sendi dapat dilakukan dengan pendekatan modern yang aman dan presisi.

“Setiap pasien datang dengan kondisi berbeda, sehingga kami selalu mengedepankan pendekatan individual. Kami rancang terapi berdasarkan kebutuhan dan target fungsional pasien. Tujuan utama bukan hanya menyembuhkan, tetapi mengembalikan kualitas hidup mereka — agar bisa kembali beraktivitas tanpa rasa sakit dan dengan fungsi gerak yang optimal,” ujar dr. Jefri.

Baca Juga: Percepat Digitalisasi Pembelajaran, Kemendikdasmen Perkuat Balai TIKP

Ia juga menambahkan pentingnya proses rehabilitasi pasca-tindakan. Rehabilitasi yang tepat adalah separuh dari kesuksesan terapi. Karena itu, pihaknya selalu melibatkan tim fisioterapi berpengalaman untuk memastikan pemulihan pasien berjalan optimal dan terarah.

Dengan pengalaman pendidikan di Universitas Indonesia serta fellowship di Samsung Medical Center, Korea Selatan, dan National University Hospital, Singapura, dr. Jefri kini memimpin Divisi Shoulder and Elbow di Orthosports and Wellness Center RS Premier Bintaro. Ia telah menangani berbagai kasus dari atlet hingga pasien usia lanjut, dengan pendekatan berbasis teknologi dan empati tinggi.

RS Premier Bintaro berbeda dari penyedia layanan kesehatan pada umumnya. Tidak seperti banyak penyedia layanan kesehatan lain di industri ini, Premiere Bintaro mengutamakan perawatan pasien secara paripurna. Didukung fasilitas modern, tim dokter spesialis berpengalaman, layanan IGD 24 jam, serta program Home Care, RS Premier Bintaro menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang mencari layanan kesehatan profesional, lengkap, dan nyaman.

Dengan filosofi pelayanan yang berfokus pada pasien, rumah sakit ini terus mengembangkan inovasi dalam pelayanan ortopedi, jantung, saraf, dan berbagai bidang spesialis lainnya — menjadikannya rumah sakit rujukan berkelas dunia.(*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X