kesehatan

Pekan Glaukoma Sedunia, Tingkatkan Pengetahuan dan Kewaspadan Masyarakat Terkait Penyakit Glaukoma

Kamis, 7 Maret 2024 | 17:00 WIB
Prof Suhardjo (paling kanan) menyampaikan paparan. (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Memperingati Pekan Glaukoma Sedunia pada tanggal 10-16 Maret 2024, RSUP Dr Sardjito bersama dengan Sardjito Eye Center dan Bank Kornea RSUP Dr Sardjito menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat terkait penyakit glaukoma dan upaya pencegahan kebutaan akibat glaukoma.

Glaukoma merupakan penyakit mata yang menyerang saraf penglihatan dan dapat menyebabkan kebutaan secara permanen. Glaukoma sering disebut sebagai 'Si Pencuri Penglihatan' karena sebagian besar penderita glaukoma tidak memiliki gejala di awal dan tidak menyadari bahwa menderita glaukoma.

Ketua panitia kegiatan Pekan Glaukoma Sedunia 2024 RSUP Dr Sardjito, Sardjito Eye Center dan Bank Kornea RSUP Dr Sardjito, Prof dr Suhardjo SU SpM(K) menuturkan, tema Pekan Glaukoma Sedunia yang diangkat tahun ini adalah 'Uniting for A Glaucoma-Free World'.

Baca Juga: Warga Trauma, Longsor di Jenawi Hancurkan Tiga Rumah

"Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemeriksaan mata rutin agar dapat mendeteksi glaukoma sedini mungkin, serta perlunya kolaborasi dengan seluruh pelaku kesehatan dalam mencegah kebutaan akibat glaukoma," katanya saat jumpa pers di Poli Mata RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Rabu (6/3/2024)

Dijelaskan, Sardjito Eye Center mengadakan kegiatan yang berpusat di RSUP Dr Sardjito pada tanggal 4-10 Maret 2024.

Kegiatan puncak dilaksanakan pada 10 Maret 2024 di Lobby Gedung Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito, berupa kegiatan senam bersama, edukasi mengenai penyakit glaukoma, dan pemeriksaan mata terhadap 50 orang calon donor kornea.

Baca Juga: Kabupaten Purworejo Kembali Raih Adipura Tahun 2023

Sebelum kegiatan puncak, dilakukan juga kegiatan edukasi mengenai glaukoma di Poli Mata RSUP Dr Sardjito tanggal 4-8 Maret 2024 dengan sasaran pasien Poli Mata RSUP Dr Sardjito.

"Kegiatan ini sesuai dengan semangat Perdami yang berperan aktif dalam menurunkan angka kebutaan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif," kata Prof Suhardjo.

Baca Juga: Maling Motor Diringkus Saat Beraksi di Rumah Kos

Ketua KSM RSUP Dr Sardjito, dr Tatang Talka Gani SpM(K) menambahkan, sebagai penyumbang kebutaan terbesar di dunia setelah penyakit katarak, deteksi dini dan pencegahan glaukoma masih menjadi tantangan di Indonesia.

Sebanyak 4-5 orang dari 1.000 orang di Indonesia menderita glaukoma. Sebagian besar kasus glaukoma tidak didiagnosis, dan lebih dari 90% kasus tidak diobati. (Dev)

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB