Penyakit Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang paru-paru tetapi dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Salah satu gejala utama TB adalah penurunan berat badan secara drastis, selain batuk kronis dan berkeringat malam hari. Juga batuk berdarah, demam, keringat malam, nyeri dada, dan kelelahan.
HIV/AIDS
Pada tahap lanjut HIV atau AIDS, penurunan berat badan yang drastis dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi yang menguras tubuh dan gangguan metabolisme.
Ini dikenal sebagai "wasting syndrome," di mana tubuh kehilangan massa otot dan lemak.
Gejala terkaitnya seperti demam, berkeringat malam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, dan kelemahan.
Penyakit Crohn dan Kolitis Ulseratif
Penyakit radang usus (IBD) seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan penurunan berat badan. Penderita sering diare, nyeri perut, darah dalam tinja, kembung, dan kelelahan.
Penyakit Addison
Penyakit Addison adalah gangguan pada kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh.
Ketika kelenjar adrenal tidak menghasilkan hormon yang cukup, tubuh bisa mengalami penurunan berat badan yang drastis. Kelelahan, pusing, kulit gelap, tekanan darah rendah, dan kehilangan nafsu makan menjadi beberapa gejalanya.
Gangguan Makan (Anoreksia Nervosa)
Anoreksia nervosa adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan dan melakukan pembatasan makanan yang ekstrem.
Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang sangat drastis.
Penderitanya sering kali kelelahan, rambut rontok, kulit kering, depresi, dan gangguan menstruasi pada wanita.