kesehatan

Waspada Jika Berat Badan Turun Drastis, Ini Penjelasan PAFI Jember

Minggu, 15 Desember 2024 | 17:51 WIB
Ilustrasi waspada jika berat badan turun drastis. (Pexels/Ketut Subiyanto)

Infeksi Parasit

Infeksi parasit, seperti giardiasis atau amuba, dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang parah dan mengganggu penyerapan nutrisi, yang menyebabkan penurunan berat badan. Gejala terkaitnya adalah diare, mual, kram perut, dan kelelahan.

Penyakit Jantung Kronis

Pada kasus penyakit jantung kronis atau gagal jantung, penurunan berat badan bisa terjadi karena tubuh mengalami kesulitan dalam mengelola cairan dan nutrisi, serta adanya peningkatan pengeluaran kalori akibat kerja jantung yang semakin berat.

Sesak napas, kelelahan, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, dan peningkatan detak jantung menjadi gejala awal.

Kanker

Banyak jenis kanker, terutama yang berada di organ pencernaan atau paru-paru, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis.

Penurunan berat badan pada kanker sering kali disebabkan oleh penurunan nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi, atau metabolisme tubuh yang berubah akibat efek kanker itu sendiri. Kehilangan nafsu makan, kelelahan ekstrem, nyeri, mual, dan penurunan energi secara keseluruhan.

Karenanya, jika seseorang mengalami penurunan berat badan yang drastis, penting untuk segera mencari bantuan medis.

Pengobatan untuk penurunan berat badan biasanya melibatkan perawatan penyakit yang mendasari (misalnya, kemoterapi untuk kanker, pengaturan hormon untuk hipertiroidisme).

Dibutuhkan perawatan nutrisi untuk menambah asupan kalori dan protein, terkadang melalui suplemen atau makanan yang disiapkan khusus.

Serta pengelolaan gangguan mental dengan melakukan terapi psikologis dan pengobatan jika penyebabnya adalah gangguan makan atau depresi.

Sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendiagnosis dan menangani penyebab penurunan berat badan secara tepat. (*)

Halaman:

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB