kesehatan

Kenali Jenis-jenis Obat Konstipasi Sesuai Cara Kerjanya, Berikut Penjelasan PAFI Pabar

Rabu, 7 Mei 2025 | 22:30 WIB
Gangguan konstipasi atau sembelit membuat perut terasa tidak nyaman. (PEXELS/Sora Shimazaki)

KRjogja.com - KONSTIPASI atau sembelit merupakan gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan frekuensi buang air besar yang jarang, atau kesulitan saat buang air besar.

Kondisi ini umum terjadi dan dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pabar (pafipabar.org) menjelaskan, konstipasi umumnya disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat.

Gangguan pencernaan ini sebenarnya cukup sering dialami oleh masyarakat, namun kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika berlangsung dalam waktu lama.

Jika perubahan pola makan dan gaya hidup belum cukup efektif, penggunaan obat-obatan bisa menjadi solusi untuk meredakan gejala.

Diuraikan oleh PAFI Pabar bahwa obat pencahar atau laksatif bisa digunakan untuk mengatasi konstipasi.

Secara umum, terdapat beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengatasi konstipasi, masing-masing dengan mekanisme kerja yang berbeda.

Jenis yang paling umum adalah obat laksatif osmotic. Obat ini bekerja dengan menarik air ke dalam usus besar, sehingga melunakkan tinja dan memudahkan pengeluarannya.

Contoh obat jenis ini adalah laktulosa, polietilen glikol (PEG), magnesium hidroksida. Obat ini cukp efektif namun perlu digunakan dengan hati-hati pada penderita gangguan ginjal.

Jenis obat yang kedua adalah laksatif bulk-forming (pembentuk massa tinja). Obat ini mengandung serat alami atau sintetis yang menyerap air dan menambah volume tinja.

Contoh obatnya adalah psyllium dan metilselulosa. Obat ini relatif aman untuk penggunaan jangka panjang, namun dengan catatan, harus disertai dengan asupan cairan yang cukup.

Obat konstipasi lainnya adalah jenis laksatif stimulant, yang cara kerjanya merangsang kontraksi otot usus untuk mempercepat pergerakan tinja.

Contoh obatnya adalah bisakodil dan senna, yang digunakan pada konstipasi berat atau bila jenis lain tidak efektif. Namun jenis obat ini tidak dianjurkan untuk penggunaan rutin karena bisa menyebabkan ketergantungan.

Untuk obat konstipasi yang sifatnya pencegahan,ada jenis pelunak tinja (stool softeners). Obat ini membantu melembutkan tinja agar lebih mudah dikeluarkan.

Halaman:

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB