KRJOGJA.com - JAKARTA - Gerd merupakan masalah kesehatan yang cukup umum di Indonesia. Berdasarkan studi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Gastroenterology pada April 2024, prevalensi GERD di Indonesia mencapai 67,9 persen pada tahun 2021. Namun, sebagian besar pasien masih bergantung pada PPI, yang dinilai kurang optimal terutama untuk meredakan gejala malam hari.
Menanggapi kebutuhan akan terapi yang lebih efektif, Daewoong Pharmaceutical menginisiasi uji klinis Fexuprazan pada pasien gerd asal Indonesia
Demikian hasil penelitian ini dipimpin oleh Prof. Ari Fahrial Syam, Ketua Umum Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI), dalam siaran pers-nya, Minggu (29/6/2025).
Baca Juga: Diprotes Warga, Akhirnya Tambang di Desa Tanjungrejo Resmi Ditutup Bupati Kudus
Fexuprazan terbukti mampu meredakan gejala seperti heartburn dan refluks asam dengan lebih cepat dibandingkan esomeprazole. Cukup diminum satu kali sehari, Fexuprazan dinilai sangat menjanjikan sebagai terapi inovatif.
Saat ini telah tersedia di negara-negara seperti Korea Selatan, Meksiko, Chili, Ekuador, Filipina, dan India. Dalam ajang United European Gastroenterology Week (UEGW) 2024, Fexuprazan bahkan mendapat julukan “Korean Pill” karena kepraktisannya dan tingkat kepuasan tinggi dari pasien.(ati)