Pengatur suhu tubuh utama kita adalah kelenjar keringat ekrin. Kelenjar ini banyak ditemukan di bawah ketiak, telapak tangan, dan juga di dahi.
Masing-masing kelenjar berdiameter sekitar 0,4 mm. Tubuh manusia memiliki antara dua hingga empat juta kelenjar ekrin ini. Keringat diproduksi di bagian ujung kelenjar yang berbentuk seperti benang wol yang menggulung. Lewat saluran kecil, keringat mengalir ke permukaan kulit dan membentuk butiran-butiran kecil.
Selama sistem ini berfungsi, tubuh bisa menyeimbangkan suhu sendiri. Namun bila gagal berfungsi— seperti misalnya saat sengatan matahari begitu ganas— situasinya bisa berbahaya.
Dalam sengatan matahari, kepala menjadi terlalu panas akibat paparan langsung sinar matahari. Gejala awal biasanya berupa sakit kepala, leher kaku, keletihan ekstrem, dan terkadang disertai mual dan muntah.
Baca Juga: LPS Terus Perkuat Sistem Teknologi dan Informasi Guna Ketenangan dan Kenyamanan Nasabah
Hal ini terjadi karena selaput otak (meninges) teriritasi akibat panas berlebih, dan dapat memicu meningitis aseptik, yaitu peradangan selaput otak yang bukan disebabkan oleh bakteri.
Penderitanya bisa merasa pusing, mengalami kebingungan, bahkan pingsan. Dalam kasus seperti ini, perlu segera mendapat penanganan medis.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memindahkan penderita ke tempat sejuk, baringkan dengan posisi telentang, dan angkat sedikit bagian kepala dan tubuh atasnya. Kompres dingin pada leher dan bagian tubuh lainnya dapat membantu pasien. Penderita juga harus banyak minum untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh.(*)