KRjogja.com - KULONPROGO - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewaspadai sekaligus meningkatkan pengawasan terhadap berbagai upaya peredaran narkotika di wilayah DIY. Termasuk yang saat ini sudah mulai masuk dan menyasar kalangan anak muda berupa narkotika jenis baru yang dicampurkan ke cairan rokok elektrik.
Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol Andi Fairan, modus tersebut diketahui berdasarkan pengembangan kasus dari Mabes Polri," katanya saat sosialisasi Program Pemuda Bersih Narkoba di Kalurahan Wahyuharjo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulonprogo, DIY, Selasa (29/7/2025).
Hasil penelusuran BNNP DIY, pabrik produksi cairan rokok elektrik tersebut berada di DIY, yaitu di Kabupaten Bantul. Sebagai upaya pencegahan peredaran narkotia jenis baru tersebut maka pihaknya melakukan razia di berbagai outlet rokok elektrik.
Baca Juga: Kahudi Doakan PSIM, Van Gastel Sebut Harusnya Cetak Lebih Banyak Gol
BNNP DIY telah berhasil mengungkap upaya penyelundupan narkotika jenis sabu lewat Yogyakarta International Airport (YIA) di Kapanewon Temon, Kulonprogo. "Kasus-kasus tersebut menandakan peredaran narkotika sudah semakin dekat di DIY. Apalagi dengan adanya YIA bisa menjadi pintu masuk peredaran narkoba sehingga harus diwaspadai," imbaunya.
Lebih lanjut dikatakan, mahasiswa jadi salah satu sasaran peredaran berbagai jenis narkotika. Berdasarkan pendataan, mahasiswa menjadi pengguna nomor tiga terbanyak di DIY. Data tersebut diperkuat dengan temuan peredaran narkotika sudah menyasar lingkungan perguruan tinggi, dengan mahasiswa sebagai pelakunya. Itu sebabnya, sosialisasi pencegahan perlu digencarkan ke mahasiswa dan pelajar.
"Salah satunya lewat sosialisasi Program Pemuda Bersih Narkoba di Lendah, sebagai bekal ketahanan diri," tegas Andi menambahkan anak muda harus berani menolak jika ada yang menawarkan narkoba. Termasuk ikut mencegah peredarannya di lingkungan keluarga, masyarakat bahkan lembaga pendidikan.
Baca Juga: Fenomena Rojali dan Rohana
Kalau sudah kecanduan narkoba tambahnya akan sulit lepas. Bahkan jika sudah direhabilitasi dan pulih, ada peluang bagi mereka untuk kembali menjadi pengguna. "Sehingga lebih baik dicegah agar para pemuda paham tentang bahaya narkoba," tuturnya.
Wabup Kulonprogo, Ambar Purwoko berharap anak muda di kabupaten ini tidak mudah tergoda untuk mencoba narkoba. Sebab sekali mencoba akan sulit lepas dari dampak negatifnya. Anak muda dinilai perlu mendapat pendampingan demi mencegah penyalahgunaan narkoba dan peredarannya. Upaya itu perlu dilakukan semua pihak, tidak hanya pemerintah.
"Pencegahan narkoba penting bagi anak muda sebagai calon penerus bangsa, sebab kalau sudah terkena dampak negatifnya maka kehidupan akan rusak," tegas Ambar Purwoko.
Baca Juga: Sumitomo Akuisisi Dunlop, Indonesia Kebanjiran Peluang Ekspor
Sosialisasi Menyasar Anak Muda
Sementara itu Sekretaris Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) DIY, Sugiyanto mengatakan, pelaksanaan Program Pemuda Bersih Narkoba merupakan kolaborasi sejumlah lembaga di antaranya Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dalam hal ini Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY.