BPD dalam Pembangunan Inklusif

Photo Author
- Selasa, 13 Desember 2022 | 05:10 WIB
Dr. Suparmono, M.Si. Ketua STIM YKPN, Pengurus ISEI Yogyakarta, dan Peneliti Senior Sinergi Consulting Group.
Dr. Suparmono, M.Si. Ketua STIM YKPN, Pengurus ISEI Yogyakarta, dan Peneliti Senior Sinergi Consulting Group.

Krjogja.com - DIGITALISASI industri perbankan salah satu kunci dalam memenangkan persaingan usaha sekaligus mempercepat pencapian peningkatan target akses keuangan. Selanjutnya, akses keuangan merupakan salah satu kunci mendorong pertumbuhan perekonomian daerah. Perluasan akses keuangan, baik di daerah maupun pada tataran nasional sesuai dengan Nawacita membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dalam kerangka negara kesatuan. Dengan lebih terbukanya akses keuangan bagi masyarakat di daerah maka diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif.


Digitalisasi bank daerah sama urgennya dengan digitalisasi bank nasional maupun bank internasional. Financial Technologi menjadi suatu keniscayaan yang akan terus bergerak menuju kebutuhan dasar bagi nasabah. Bakn Pembangunan Daerah yang menjadi salah satu lokomotif pembangunan inklusif di daerah memiliki peluang dan tantangan dalam berperan utama bagi pembangunan di daerah.


Menurut Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) tiga tantangan yang dihadapi Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar mampu berperan lebih besar dalam pembangunan dan perekonomian daerah. Pertama BPD harus mampu menyentuh open banking dengan memanfaatkan application  programming interface (API). Kedua, penguatan kelembagaan dilihat dari struktur pemegang saham yang menyebar dan lebih kompleks dibandingk bank BUMN maupun swasta. Ketiga, penguatan modal karena mayoritas BPD berada pada BUKU 2 dengan modal inti kurang Rp 3 triliun, sehingga terbatas untuk pengembangan bisnis dan teknologi.


Dalam usia ke 61, Bank BPD-DIY yang memiliki visi Menjadi Bank Terpercaya, Istimewa, dan Pilihan Masyarakat dengan segenap bukti kinerja dan penghargaan, tidaklah begitu kuatir dengan ketiga tantangan tersebut. Dalam jangka Panjang. BPD DIY akan menjadi Regional Champion dan top of mind di DIY, menjadi leader dalam pengembangan UMKM di DIY, menjadi bank terkemuka dalam layanan digital, mendukung pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah, serta meningkatkan perekonomian daerah melalui ekspansi kredit dan kontribusi Bank terhadap pendapatan asli daerah.


BPD DIY tetap konsisten dengan pengembangan ekonomi melalui penguatan, pemberdayaan, dan kemitraan dengan UMKM. Sesuai salah satu misinya, menjalankan fungsi agen pembangunan yang fokus mengembangkan sektor UMKM, mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan menjaga lingkungan, BPD DIY mewujudkannya dalam bentuk komitmen kemudahan akses permodalan dan kredit pada pelaku UMKM yang potensial. Bagi perekonomian DIY, pelaku UMKM di sektor kuliner, kerajinan, industry kreatif, dan pelaku pariwisata serta budaya harusnya tetap menjadi mitra pengembangan bagi BPD DIY seperti yang selama ini telah terjalin.


Dengan budaya kerja dan perilaku utama ISTIMEWA (Integritas, sigap, Tangguh, inovatif, mutu, empati, waspada, dan antusias), di tahun 2022, Bank BPD DIY mampu mencatatkan profitabilitas yang baik. Hingga Juni 2022, laba sebelum pajak Bank BPD DIY mencapai Rp177,55 miliar, atau tumbuh 5,92% secara year-on-year. Kinerja ini diharapkan terus meningkat dengan perkiraan laba sebelum pajak diproyeksikan mencapai Rp354,30 miliar sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2022.


Selain berperan pada pengembangan UMKM, BPD DIY harus mengembangkan inovavsi perbankan sesuai tuntutan kebutuhan nasabah. Hal ini sesuai dengan misi Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan layanan prima dan produk yang inovatif berbasis budaya untuk menjadi Regional Champion yang berkelanjutan. Pencapaian visi dan misi BPD DIY sebagai salah satu pilar utama pembangunan daerah di sektor keuangan semakiin mantab dengan diraihnya serangkaian penggakuan dan penghargaan pada BPD DIY. Bank Dengan Predikat “Sangat Bagus” 25 Tahun Berturut-turut-Infobank Award 2022, Unit Usaha Syariah dengan Kinerja “Sanagat Bagus”- Infobank Sharia Award 2022, Penghargaan “Top BUMD Award 2022” dari Majalah Infobank dan Asian Post, Penghargaan “Best BUMD Award 2022” dari Warta Ekonomi, Top 100 CEO 2022 -Infobank, Top 100 Most Outstanding Woman 2022 – Infobank, dan penghargaan Implementasi Aplikasi PEDAL – KPK. (Dr. Suparmono, M.Si. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Peneliti Senior Sinergi Consulting, dan Pengurus ISEI Yogyakarta)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X