PEMANASAN global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini berdampak pada banyak hal, salah satunya perubahan iklim. Jika dahulu kita secara konvensional dengan mudah memprediksi musim hujan maupun kemarau. Maka hal ini tidak bisa kita lakukan lagi akan tetapi membutuhkan bantuan teknologi untuk memperkirakannya. Perubahan ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran hutan secara masif. Perubahan iklim berdasar UU no 31 tahun 2009 ialah berubahnya iklim baik secara langsung maupun tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi atmosfer secara global pada kurun waktu yang panjang.
Perubahan iklim tersebut memiliki dampak langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung dari perubahan iklim misal terjadinya cuaca ekstrem, suhu bumi meningkat. Sedangkan dampak secara tidak langsung seperti munculnya vektor-vektor penyebab penyakit. Adanya perubahan ini tentu dapat berdampak pada kesehatan masyarakat. Munculnya vektor penyakit tersebut dapat menjadi penyebab munculnya kasus-kasus lama maupun baru seperti Covid-19. Selain itu juga menyebabkan terjadinya bencana alam yang juga berdampak pada kesehatan masyarakat. Maka sangat penting untuk menjaga lingkungan agar lingkungan tetap terjaga dalam kondisi baik.
Berubahnya cuaca menjadi tidak menentu juga menjadikan munculnya pola penyakit baru yang sebelumnya tidak pernah ada. Misal kasus demam berdarah yang biasanya tinggi ketika musim hujan maka saat ini kasus tersebut tetap tinggi sepanjang tahun. Belum lagi munculnya penyakit lain tidak hanya penyakit menular tetapi juga penyakit tidak menular. Cuaca yang tidak menentu dapat menyebabkan pola makan menjadi tidak terjaga dengan baik. Hal ini bisa menjadi pemicu penyakit tidak menular seperti gangguan ginjal, diabetes mellitus, infeksi saluran pernapasan maupun penyakit lainnya. Untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim maka dimulai dari lingkungan sekitar rumah kita. Menjaga agar lingkungan rumah dan sekitar tetap bersih serta mengurangi pencemaran lingkungan menjadi yang terdepan untuk dilakukan. Lingkungan bersih dan sehat dapat mencegah munculnya vektor-vektor penyakit seperti nyamuk, serangga atau binatang pengerat.
Selain menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat perlu juga merubah perilaku masyarakat. Perubahan perilaku masyarakat dari berperilaku tidak sehat menjadi berperilaku sehat dapat mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor tadi diatas. Perubahan ini bisa dimulai dari menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, lakukan olahraga secara teratur seperti jalan sehat, senam, atau olahraga lainnya yang tidak memberatkan dan membahayakan tubuh. Kedua, perbanyak makan-makanan bergizi seimbang. Perubahan cuaca yang tidak menentu menjadikan pola konsumsi terganggu sehingga makanan yang dikonsumsi terkadang tidak sehat yang berdampak pada timbulnya penyakit. Maka sangat penting untuk menjalankan pola makan sehat dengan tetap mempertimbangkan aspek gizi. Ketiga, istirahat yang cukup dapat menjaga kondisi tubuh tetap dalam keadaan prima. Aktivitas sehari-hari yang padat dapat menyebabkan kondisi tubuh menjadi tidak prima yang berdampak pada menurunnya ketahanan tubuh. Kondisi tersebut dapat memudahkan seseorang terkena penyakit.
Keempat, cek kesehatan secara rutin serta mengkonsumsi suplemen makanan maupun vitamin. Terkadang kita tidak menyadari bahwa didalam tubuh kita ada penyakit karena tidak secara rutin cek kesehatan. Sehingga terlambat mengetahui yang berakibat pada penyakit yang sudah parah. Maka penting untuk melakukan cek kesehatan secara rutin untuk mengetahui kondisi tubuh kita. Untuk menjaga agar tetap dalam kondisi yang prima juga diperlukan asupan tambahan seperti suplemen makanan atau vitamin. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga ketahan tubuh sehingga tidak mudah terkena penyakit. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan diatas maka dapat merubah perilaku hidup seseorang menjadi lebih sehat dan dapat terhindar dari penyakit pada saat terjadinya perubahan iklim dan cuaca. (Ahid Mudayana, Dosen FKM UAD, Wakil Ketua IAKMI DIY, Sedang menempuh S3 di UNS)