Pendidikan Merata Berkualitas

Photo Author
- Kamis, 4 Mei 2017 | 07:49 WIB

TEMA peringatan Hari Pendidikan Nasional 2017 adalah ‘Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas’Ada dua makna yang terkandung dalam tema ini. Pertama, ada harapan disegerakan Bangsa Indonesia memperoleh layanan pendidikan merata yang berkualitas. (2) Pengakuan pemerintah belum berhasil memberikan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas. Pemaknaan yang kedua lebih pada sinisme daripada gramatikal. Hal ini setidaknya jika ditilik dari pembangunan watak keterdidikan.

Pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, itulah amanah konstitusi. Jika ditarik lebih jauh, untuk apa pemerintah menyelenggarakan sistem pendidikan nasional? Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya mencerdaskan bangsa. Kehidupan bangsa jauh lebih dalam, lebih luas, dan lebih menyentuh kepada hal-hal yang ideologis dan filosofis. Kehidupan bangsa yang cerdas bermakna menyejajarkan bangsa ini duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Bukan bangsa kuli, bangsa rendah diri, dan bukan pula bangsa bermentalitas inlander.

Kecerdasan Multidimensional

Mencerdaskan bangsa bukan perkara mudah. Apalagi mencerdaskan kehidupan bangsa, jauh lebih tidak mudah. Dalam konteks mencerdaskan kehidupan bangsa, gagasannya tidak sesempit cerdas kognitif semata, melainkan kecerdasan multidimensional. Manusia cerdas di dalam kehidupan bangsa yang cerdas berarti mampu mengenali siapa dirinya, apa potensi dirinya, dan apa kemauan dirinya. Personifikasi manusia cerdas ialah karakter atau watak manusia yang memiliki kesadaran kebangsaan.

Kesadaran kebangsaan di dalam kehidupan bangsa yang cerdas mengemuka sebagai kemampuan mengembangkan kebudayaan nasional. Cipta, rasa, karsa, dan karya manusia cerdas dengan kesadaran kebangsaan memandang kebudayaan nasional sebagai sistem nilai, sistem pengetahuan, dan sistem perilaku membentuk lingkungan sosial. Sinergitas personifikasi dan lingkungan sosial manusia pada kehidupan bangsa yang cerdas ialah watak personal yang berkembang sebagai watak warganegara yang baik.

Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai konsep seperti utopia yang mustahil diwujudkan. Saat ini, hari pendidikan nasional diperingati masih dengan dukacita mutu keterdidikan bangsa. Tidak hanya keterpurukan atas indeks kemampuan baca, matematika, dan sains menurut standar Programme for International Student Assessment (PISA) yang rendah. Bukan pula karena Education Development Index (EDI) Indonesia yang berada diperingkat 69 dari 127 negara. Melainkan jauh lebih esensial dari itu, pada kemerosotan mutu watak personal dan kesadaran kebangsaan yang rendah sebagai produk pendidikan.

Tingkah laku para pemimpin ‘terdidik’dengan berbagai skandalnya, korupsi, kolusi, dan nepotisme masih melekat kuat seolah menjadi bagian dari karakter mereka. Musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan ditinggalkan samasekali dan dikangkangi dengan sistem dominasi mayoritas atas minoritas. Kegaduhankegaduhan politik diseret ke ranah sosial dan kemudian dibenturkan dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam kemasan head to head. Jika mereka, para pemimpin ‘terdidik’ diandalkan oleh sistem pendidikan nasional sebagai role-model pendidikan watak bangsa, saat inilah keterpurukan pendidikan nasional kita terjadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X