PERHELATAN ujian nasional (UN) bagi peserta didik jenjang SMP-SMA sederajat tahun 2017 akan segera dimulai. UN SMK dilaksanakan pada tanggal 3-6 April 2017, sedangkan UN SMA/ MA dilaksanakan pada tanggal 10-13 April 2017. Untuk jenjang SMP/MTs dijadwalkan dua gelombang, yaitu gelombang I tanggal 2, 3, 4, 15 Mei 2017, dan gelombang II tanggal 8, 9, 10, 16 Mei 2017.
Adanya perubahan jadwal UN SMA/SMK sederajat dan jadwal yang bergelombang untuk SMP/MTs dimaksudkan agar jumlah peserta didik yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) meningkat. Karena sekolah yang belum memiliki komputer memadai, dapat menggunakan komputer di sekolah lain secara bergantian. Walaupun jadwalnya berbeda namun tidak akan terjadi kebocoran karena setiap peserta didik menghadapi soal yang berbeda.
UNBK
Menurut data Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud, UNBK tahun ini akan diikuti oleh 3,8 juta peserta didik atau 47% dari jumlah peserta UN yang tersebar di 28.380 sekolah. Jumlah ini sangat berlipat dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mencapai 500 sekolah dan tahun 2016 meningkat menjadi 4.400 sekolah. Jumlah peserta didik yang mengikuti UNBK terbanyak adalah SMK yang mencapai 90% sekolah, disusul SMA/MA 61% dan SMP/MTs 27% sekolah. Provinsi yang menerapkan UNBK terbanyak adalah DIY 100%, disusul DKI Jakarta 97 %, Kepulauan Bangka Belitung 66%, Jawa Tengah 48% dan Jawa Timur 44%.
Adanya peningkatan jumlah sekolah yang mengikuti UNBK ini berpengaruh positif terhadap kualitas UN terutama dapat meningkatkan integritas dalam pelaksanaannya. Dengan integritas yang tinggi, maka dapat meningkatkan upaya pemetaan standar nasional pendidikan di Indonesia. Di samping itu dengan makin banyaknya sekolah yang mengikuti UNBK juga dapat menghemat biaya penyelenggaraannya.
Mata pelajaran yang diujikan nasional untuk jenjang SMA/SMK tahun ini mengalami perubahan, karena UN SMA selain Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika seperti tahun lalu, ditambah satu mata pelajaran yang menjadi karakteristik program pendidikan. Untuk SMAprogram IPA, mata pelajaran pokok yang menjadi karakteristiknya adalah Fisika, Kimia, dan Biologi. Untuk program IPS ciri khasnya adalah Sosiologi, Ekonomi, dan Geografi. Sedangkan program Bahasa terdiri Sastra Indonesia, Bahasa Asing, dan Antropologi. Peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih salah satu mata ujian sesuai dengan minatnya. Untuk SMK mata pelajaran yang diujikan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Teori Kejuruan. Sedangkan untuk SMP mata pelajaran yang diujikan nasional tidak mengalami perubahan, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA.
USBN
Pada tahun ini juga diselenggarakan ujian sekolah yang ditingkatkan kualitasnya menjadi ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Pelaksanaan USBN SMA/SMK sederajat pada bulan April 2017, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan dikoordinasikan oleh dinas pendidikan provinsi. Sedangkan jenjang SMP sederajat pada bulan Mei 2017, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan dikoordinasikan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.