Berharap Pada Guru Pembelajar

Photo Author
- Kamis, 20 Oktober 2016 | 06:58 WIB

TULISAN Ari Krisnawati berjudul ‘Habitus Profesionalisme Guru’ di harian Kedaulatan Rakyat (14/10), menarik untuk didiskusikan. Tulisan tersebut membahas kegalauan penulis terhadap profesionalitas ‘pahlawan tanpa tanda jasa’. Guru hanya disiplin dalam mengajar 24 jam seminggu, tetapi pada pengembangan dirinya jauh panggang dari api.

Sesungguhnya ada logika yang melompat dari harapan pemerintah atau siapapun yang menginginkan guru menjadi profesional setelah diberi tunjangan sertifikasi. Tunjangan sertifikasi yang tujuan awalnya untuk meningkatkan kesejahteraan guru dibebani dengan keinginan meningkatkan profesionalisme guru. Anehnya keinginan meningkatkan profesionalisme guru tersebut tanpa diikuti dengan langkah sistematis dan terencana dengan matang.

Beberapa kebijakan untuk meningkatkan profesionalisme guru dengan menambah pekerjaan administrasi, kadang menyita waktu tenaga dan pikiran. Jika memang sertifikasi guru diharapkan salah satunya guna meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru maka harus dibuat program - program yang terencana, sistematis tidak cukup hanya imbauan dan mengerjakan administrasi pembelajaran saja. Saya ingin memberikan contoh semisal tunjangan sertifikasi guru yang diterimakan wajib untuk melanjutkan studi S2, setelah lulus S2 baru sertifikasinya bisa digunakan untuk yang lain. Data hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 menunjukkan bahwa jenjang pendidikan yang lebih tinggi berpengaruh pada hasil UKG yang baik.

Data hasil UKG 2015 juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang singnifikan hasil UKG guru yang bersertifikasi dengan yang belum sertifikasi. Guru PNS yang bersertifikasi mempunyai rerata nilai UKG 53,11 sedangkan PNS yang belum sertifikasi rerata nilai UKG 52,54 sedangkan guru swasta yang sudah bersertifikasi nilai UKG nya rerata 57,90 dan guru swasta yang belum bersertifikasi nilai UKGnya 55,45.

Program Guru Pembelajar

Tulisan saudara Ari Krisnawati baru berhenti pada masalah habitus profesionalisme guru, belum menyentuh substansi masalah bagaimana agar kemampuan guru meningkat. Saya ingin mengungkapkan sebuah program untuk meningkatkan kemampuan guru. Ada program yang menarik saat ini sedang berjalan digagas Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud namanya program Guru Pembelajar. Guru pembelajar adalah program untuk meningkatkan kemampuan guru dengan basis hasil UKG tahun 2015. Ada 10 modul yang diujikan mencakup kompetensi paedagogik dan profesional, jumlah guru sasaran yang akan mengikuti program guru pembelajar sebesar 2,699,516 guru.

Program ini menarik karena akan melatih para guru sesuai dengan kompetensi yang kurang berdasarkan hasil UKG. Program Guru Pembelajar mempunyai 3 model kegiatan, pertama model daring/dalam jaringan (online) : pelatihan online diperuntukkan bagi guru - guru yang memiliki hasil UKG yang tidak tuntas 1 sampai 5 modul. Pada tahun 2016 ini mereka akan menyelesaikan 2 modul dengan model daring. Peserta secara bertahap mengikuti proses pelatihan online dengan membaca referensi, mengerjakan tugas kemudian diupload di sistem pembelajaran, berdiskusi antar peserta secara online. Sistem ini tidak mengurangi jam mengajar para guru.

Kedua model kombinasi, yaitu kombinasi antara daring/online dan tatap muka. Peserta yang mengikuti program ini adalah yang tidak tuntas 6 sampai 8 modul, kegiatannya diadakan dengan mengambil model tatap muka selama 3 hari dan kemudian dilanjutkan dengan online, dan diakhiri dengan UKG. Ketiga model tatap muka, program ini biasa dilaksanakan dengan memanggil peserta ke pusat pelatihan, peserta yang mengikuti program ini adalah tidak tuntas 9 - 10 modul.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X