Kearifan Lokal

Photo Author
- Minggu, 23 Juni 2024 | 13:50 WIB
Dr. Sultan, SE, M.Si.
Dr. Sultan, SE, M.Si.


KRjogja.com - DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) dikenal sebagai pusat kebudayaan dan seni dengan kearifan lokal yang melimpah. Kearifan lokal di DIY terus memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dari kerajinan tangan hingga kuliner tradisional, berbagai aspek kearifan lokal berkontribusi signifikan terhadap ekonomi DIY. Salah satu bentuk kearifan lokal yang menonjol di DIY adalah industri kerajinan.

Inovasi dan kreativitas dalam industri kerajinan ini tidak hanya mempertahankan relevansinya tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dengan meningkatnya penggunaan platform digital, para pengrajin mampu menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan penjualan, dan memperkenalkan produk mereka ke kancah internasional.

Nilai Produksi Sektor Kerajinan Tangan dan Batik tahun 2023 sebesar Rp 500 miliar diproyesiksinan tahun 2024 ini meningkat sebesar Rp 550 miliar atau pertumbuhannya sebesar 10%. Jumlah Tenaga Kerja di Sektor Kerajinan Tangan dan Batik tahun 2023 sebanyak 50,000 orang, diproyeksikan penyerapan tahun 2024 ini sebesar 55,000 orang atau peningkatan sebesar 10%.

Baca Juga: Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Meninggal Dunia

Pariwisata berbasis budaya di DIY terus berkembang pesat. Festival budaya seperti Festival Kesenian Yogyakarta dan perayaan Sekaten tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Desa wisata yang mengusung konsep kearifan lokal juga semakin populer. Desa Wisata Wisatawan dapat merasakan langsung kehidupan tradisional Jawa, yang tidak hanya memperkaya pengalaman mereka tetapi juga memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat desa.

Kuliner tradisional DIY seperti gudeg, bakpia, dan lainnya tetap menjadi magnet bagi wisatawan dan penduduk lokal. Inovasi dalam pengemasan dan pemasaran produk kuliner tradisional membuatnya semakin dikenal luas. Banyak usaha mikro kecil (UMK) di sektor kuliner yang memanfaatkan teknologi digital dan platform e-commerce untuk memasarkan produk mereka, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Selain itu, festival kuliner dan event-event promosi makanan tradisional semakin sering digelar, menarik minat wisatawan dan penduduk lokal untuk menikmati dan mempelajari lebih dalam tentang kuliner DIY. Pengembangan kuliner tradisional ini tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga membuka peluang usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

DIY sebagai kota pelajar memiliki peran strategis dalam pengembangan kearifan lokal dan ekonomi. Beberapa perguruan tinggi di DIY yang mengembangkan program studi dan pusat penelitian yang fokus pada kebudayaan dan industri kreatif. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri kreatif menciptakan inovasi yang mendukung pelestarian serta pengembangan kearifan lokal.

Baca Juga: Jemaah Haji RI Meninggal di Tanah Suci Tembus 227 Orang

Generasi muda diajarkan untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal, sekaligus dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan untuk mengembangkan industri kreatif berbasis kearifan lokal. Pendidikan ini memastikan keberlanjutan kearifan lokal sebagai motor penggerak ekonomi di masa depan.

Digitalisasi memainkan peran penting dalam mempromosikan kearifan lokal DIY. Penggunaan media sosial, e-commerce, dan platform digital lainnya memungkinkan produk-produk lokal lebih dikenal luas. Digitalisasi ini juga membantu para pelaku usaha lokal untuk beradaptasi dengan pasar global, meningkatkan daya saing, dan memperluas jaringan bisnis mereka. Anggaran Pemerintah Daerah DIY untuk mendukung pengembangan Sektor Kearifan Lokal tahun 2023 sebesar Rp 100 miliar, investasi Swasta dalam Sektor Berbasis Kearifan Lokal tahun 2023 sebear Rp 200 miliar.

Kearifan lokal di DIY terus menjadi aset berharga yang tidak hanya memperkaya kebudayaan tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Melalui kerajinan tangan, pariwisata berbasis budaya, kuliner tradisional, pendidikan, dan digitalisasi, kearifan lokal membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca Juga: Berhasil Gilas Singapura, Ini Rahasia Coach Nova Arianto

Kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting untuk memastikan bahwa kearifan lokal terus berkontribusi optimal terhadap perekonomian DIY. Dengan demikian, kearifan lokal tidak hanya menjadi warisan budaya yang dilestarikan, tetapi juga motor penggerak bagi perekonomian DIY yang berkelanjutan. (Dr. Sultan, SE., M.Si. Dosen Prodi Magister Ilmu Ekonomi FEB UPNVY dan Pengurus ISEI Cabang Yogyakarta)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X