KRjogja.com - ERA BIG DATA telah membawa perubahan yang signifikan untuk berbagai industri dan profesi. Adanya perkembangan teknologi ini membuat data yang dihasilkan oleh perusahaan semakin besar dan kompleks. Big data memiliki tiga atribut yaitu volume, variety, dan velocity. Volume terkait dengan ukuran pertumbuhan. Variety terkait dengan jenis atau tipe data yang mencakup berbagai jenis data baik data yang telah terstruktur maupun yang tidak terorganisir. Velocity terkait dengan kecepatan data yang dihasilkan dan seberapa cepat data tersebut diproses untuk memenuhi permintaan pengguna. Big data memungkinkan aktivitas operasional rutin perusahaan dapat dilakukan secara otomatis dan real-time, dan memberikan wawasan untuk mengembangkan strategi bisnis.
Adanya Big Data tentu akan mengubah cara kerja bagi berbagai profesi, tak terkecuali akuntan. Akuntan dapat menggunakan big data untuk mendapatkan pemahaman serta wawasan lebih tentang suatu perusahaan, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik. Namun, tantangan terbesar dengan adanya big data ini yaitu bagaimana seorang akuntan mampu beradaptasi di era big data. Di era big data, akuntan bukan lagi seorang pencatat transaksi dan pembuat laporan keuangan saja, tetapi juga harus mampu menjadi seorang analis andal yang mampu menggunakan banyaknya data. Seorang akuntan tidak hanya perlu memahami standar atau prinsip akuntansi berlaku umum, tetapi juga harus memiliki keterampilan teknis dan analitis yang mendalam, khususnya dalam penggunaan teknologi. Informasi-informasi yang terkandung dalam suatu data tentu memiliki suatu makna dan dapat menambah wawasan, namun informasi itu tidak akan bermanfaat apabila tidak dapat dianalisa dengan baik oleh seorang akuntan.
Di era big data ini tentu dapat memberikan manfaat lebih bagi profesi akuntan. Para akuntan dapat memperoleh informasi yang lebih akurat terkait dengan data keuangan. Selain itu, para akuntan dapat menghitung dengan cepat posisi keuangan yang sebenarnya untuk suatu periode tertentu, sehingga dapat mengurangi adanya kesalahan penghitungan manual. Data-data akuntansi dari periode yang berbeda dapat diproses dengan baik, sehingga dapat diperoleh data yang informatif dengan cepat. Analisis data yang mendalam memungkinkan seorang akuntan untuk melakukan analisis prediktif, mengidentifikasi tren, dan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dengan berbasis pada data.
Bagi seorang pemeriksa laporan keuangan atau auditor, dengan adanya big data mampu membuat auditor untuk memiliki akses terhadap data yang lebih besar dan beragam. Hal ini memungkinkan auditor untuk melakukan analisis yang lebih menyeluruh dan terperinci terhadap catatan keuangan perusahaan. Proses menganalisis sejumlah data besar dari berbagai sumber, termasuk media sosial, catatan e-mail, dan sumber informasi non-finansial lainnya memungkinkan auditor untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang operasi perusahaan, potensi risiko, potensi kecurangan, dan ketidaksesuaian lain secara cepat dan akurat. Selain itu, auditor dapat mengidentifikasi adanya anomali, transaksi yang tidak biasa, atau perilaku mencurigakan berdasarkan data yang diperoleh.
Di era big data ini, peran akuntan telah bergeser dari pencatatan transaksi menjadi analis keuangan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri tetapi juga menciptakan suatu peluang bagi profesi akuntan. Akuntan harus menyadari perkembangan teknologi informasi yang sedang berkembang dan berupaya untuk terus meningkatkan kemampuan melalui perkembangan teknologi informasi. Akuntan harus mampu memahami dukungan dari teknologi informasi, khususnya big data dalam mendukung profesinya. Hal ini tentunya membutuhkan suatu kesadaran bagi akuntan dan calon-calon akuntan untuk mampu beradaptasi di era big data ini. Setiap akuntan dan calon akuntan perlu dibekali dengan pendidikan dan pelatihan teknologi informasi yang memadai, khususnya bagaimana cara untuk melakukan analisis atas banyaknya data dan informasi. Big data ini bukan hanya sekedar tren semata, tetapi merupakan suatu sarana yang mampu membawa perubahan signifikan dalam cara bekerja berbagai profesi, tak terkecuali akuntan. Akuntan yang mampu berdaptasi di era big data ini akan menjadi nilai tersendiri bagi suatu perusahaan dan diharapkan mampu untuk berkontribusi lebih besar dalam pengambilan keputusan. (Yohanes Mario Pratama, Dosen Departemen Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta)