Sportourism

Photo Author
- Minggu, 11 Agustus 2024 | 10:27 WIB
Tim Apriyanto.
Tim Apriyanto.


KRjogja.com - INDONESIA berhasil meraih dua (2) medali  emas di Olimpiade Paris 2024 yang disumbangkan oleh Rizki Juniansyah menjadi pemenang angkat besi kelas 73 kilogram dan Veddriq Leonardo yang menjadi juara panjat tebing kecepatan dengan catatan waktu 4,75 detik (KR, 10/08/24). Ajang olahraga se-jagat ini selalu menjadi daya tarik para olahragawan, politisi, pengusaha dan masyarakat luas. Salah satu hal yang menarik adalah  tentang topik sportourism.

Sportourism atau pariwisata olahraga, adalah sebuah konsep yang menggabungkan aktivitas olahraga dengan kegiatan pariwisata, memberikan pengalaman unik dan menarik bagi para wisatawan. Yogyakarta, dengan kekayaan budaya dan alamnya, menawarkan potensi besar dalam pengembangan sportourism. 

Kemegahan dan keanggunan Olimpiade Paris yang diselenggarakan pada 26 Juli 2024 – 11 Agustus 2024 diperkirakan didukung total anggaran mencapai sekitar €7,3 miliar. Anggaran tersebut termasuk biaya pembangunan infrastruktur, penyelenggaraan acara, dan biaya operasional. Pendanaan Olimpiade 2024 berasal dari berbagai sumber, termasuk pemerintah Prancis, sponsor swasta, dan pendapatan dari penjualan tiket serta hak siar. 

Baca Juga: PLN Dukung Kelistrikan Untuk Wujudkan Ekosistem Besar Kendaraan Listrik di Tanah Air

Perhelatan kelas dunia ini tentunya mendulang berbagai peluang dan efek berganda ekonomi yang signifikan. Termasuk penciptaan lapangan kerja, peningkatan pariwisata, dan investasi infrastruktur yang berkelanjutan. 

Jika kita lihat dari sisi infrastruktur, maka Olimpiade Paris 2024 telah melibatkan pembangunan dan renovasi berbagai fasilitas olahraga, perumahan atlet, serta infrastruktur transportasi. Ini termasuk pembangunan desa atlet di Seine-Saint-Denis yang diubah menjadi perumahan dan fasilitas umum setelah Olimpiade. Perbaikan sistem transportasi publik di Paris dan sekitarnya, termasuk jalur metro baru dan peningkatan kapasitas kereta api, diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga. 

Olimpiade ini diperkirakan menarik lebih dari 10 juta pengunjung, meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata secara signifikan seperti pendapatan dari akomodasi, makanan, transportasi, dan belanja wisatawan. Olimpiade Paris 2024 juga menciptakan sekitar 150.000 pekerjaan baru, baik selama fase konstruksi maupun selama penyelenggaraan acara.

Baca Juga: Kemandirian Hakim

Indonesia sebentar lagi menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara pada tanggal 8-20 September 2024. Event tersebut berpotensi memberikan dampak ekonomi signifikan melalui peningkatan pariwisata, investasi infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan ekonomi local (eventonomics).

Keberhasilan dampak ekonomi ini sangat bergantung pada perencanaan dan manajemen yang efektif, serta strategi untuk memastikan pemanfaatan fasilitas secara berkelanjutan setelah PON berakhir. Pengelolaan sumberdaya yang tepat, profesional, transparan dan akuntabel dalam penyelenggaraan PON 2024 dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di daerah tuan rumah.

PON 2024 akan menarik ribuan atlet, pelatih, ofisial, dan penonton dari seluruh Indonesia. Ini akan meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata melalui akomodasi, makanan, transportasi, dan belanja wisatawan. Acara ini memberikan kesempatan bagi Aceh dan Sumatera Utara untuk mempromosikan destinasi wisata lokal, yang dapat menarik lebih banyak wisatawan bahkan setelah PON selesai.

Baca Juga: Saat Indonesia Bertransisi Menuju Masyarakat yang Lanjut Usia

PON juga bisa menjadi pengungkit pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) misalnya sebagai  platform untuk mempromosikan produk lokal dan meningkatkan partisipasi UKM dalam penyediaan barang dan jasa selama acara berlangsung. Peningkatan infrastruktur dan eksposur yang dihasilkan dari PON dapat menarik investasi jangka panjang ke daerah, dan meningkatkan perkembangan ekonomi lokal. Penting kita pikirkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta suatu saat bisa menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional.

Yogyakarta memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi sportourism unggulan di Indonesia. Kekayaan alam dan budaya, serta didukung oleh fasilitas olahraga yang memadai dan dukungan pemerintah, sportourism di Yogyakarta dapat berkembang pesat. Namun, untuk mencapai potensi maksimal, perlu ada upaya untuk mengatasi tantangan infrastruktur, akomodasi, dan promosi. Dengan strategi yang tepat, Yogyakarta dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan perekonomian daerah melalui sportourism dan eventonomics.(Tim Apriyanto, Pengurus KADIN DIY, Pengurus API DIY dan Anggota Dewan Pendikan DIY)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X