Kompas di Tengah Badai: Peran Akuntan dalam Navigasi Dunia Bisnis

Photo Author
- Kamis, 12 September 2024 | 07:50 WIB
Sang Ayu Putu Piastini Gunaasih, SE., M.Acc., Ak., CA
Sang Ayu Putu Piastini Gunaasih, SE., M.Acc., Ak., CA

KRjogja.com - Suistainable Development Goals (SDGs-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) di tahun 2030 telah menjadi komitmen global, termasuk Indonesia. Namun, pencapaian SDGs bukanlah akhir dari perjuangan. Tantangan baru akan muncul, dan generasi muda Indonesia memiliki peran krusial dalam menghadapinya.

SDGs adalah komitmen global dan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang ditetapkan di Sidang Umum PBB pada September 2015.  17 Tujuan tersebut yaitu: (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Terkait dengan tujuan SDGs, penanganan perubahan iklim, sangat erat kaitannya dengan peran akuntan. Dunia bisnis kontemporer mirip dengan lautan lepas yang dipenuhi badai. Ketidaksetaraan sosial, pandemi, perubahan iklim, dan disrupsi teknologi menimbulkan gelombang besar yang merusak tatanan perkonomi. Akuntan menjadi semakin penting di tengah badai. Seperti kompas yang membimbing pelaut melalui badai. Akuntan membantu perusahaan menemukan jalan di tengah ketidakpastian. Lulusan akuntansi memiliki potensi besar untuk memajukan masa depan. Akuntan dapat membantu mengatasi tantangan ekonomi pasca-SDGs dengan keahlian dan komitmen yang kuat. Mereka juga dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Standar akuntansi internasional dan di Indonesia-pun mulai mengintegrasikan terkait pengungkapan laporan keuangan keberlanjutan (IFRS S1) dan pengungkapan terkait iklim (IFRS S2.).

Strategi untuk lulusan akuntansi

Lulusan akuntansi harus memiliki keterampilan analisis data, pemrograman, dan teknologi informasi selain kemampuan akuntansi konvensional. Kemampuan kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim adalah kompetensi yang sangat penting bagi akuntan. Para akuntan juga harus terus belajar dan belajar karena lingkungan bisnis selalu berubah. Diharapkan akuntan di masa depan dapat membangun jaringan profesional untuk meningkatkan peluang kerja dan kolaborasi. Untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, akuntan harus aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan.

Akuntan sebagai navigator dalam dunia bisnis yang dinamis

Akuntansi telah berkembang seiring dengan evolusi dunia bisnis. Akuntan melakukan dua peran yaitu mencatat transaksi dan membantu bisnis mencapai tujuan jangka panjang. Akuntansi dapat menjadi penggerak perubahan yang positif dan membantu membangun dunia yang lebih berkelanjutan jika mereka memiliki keterampilan dan keahlian yang tepat. Akuntansi berperan dalam mereduksi pemanasan global. Didalam peraturan G7 perusahaan go public harus menerapkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dari dewan standar IAI. Beberapa peraturan yang memasukkan isu lingkungan dan keberlanjutan dalam pelaporan keuangannya adalah United Nations Sustainable Developmen Goals (2015), PP No 59 tahun 2017, Pelaporan keberlanjutan oleh GRI (Global Reporting Initiative), Pelaporan terintegrasi oleh IIRC (The international Integrated Reporting Council), komitmen negara G20 dan negara B20 mengadopsi pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi, SE OJK 16/04/2021, dan adanya indeks khusus karbon di www.idxcarbon.co.id .

Oleh karena itu, akuntan masa kini adalah inovator. Akuntan tidak hanya menguasai aturan, tetapi menciptakan peluang atas risiko yang muncul. Akuntan mengembangkan metrik keberlanjutan hingga membangun bisnis berkelanjutan. Akuntan juga terus mendorong batas-batas akuntansi. Banyaknya peraturan di atas membuat peran akuntan seperti adalah kompas tak tergantikan. Akuntan melalui keahlian dan komitmen yang kuat, siap mengarungi lautan bisnis yang dinamis dan membangun masa depan. (Sang Ayu Putu Piastini Gunaasih, SE., M.Acc., Ak., CA, Dosen Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X