Penindasan dan Kemerdekaan

Photo Author
- Minggu, 17 Agustus 2025 | 16:57 WIB
Fokky Fuad Wasitaatmadja   (Ist)
Fokky Fuad Wasitaatmadja (Ist)


Krjogja.com - Perbudakan Manusia

Penindasan manusia terhadap manusia lainnya telah ada sejak awal peradaban. Sejak era Yunani kuno ketika sebuah negara berhasil ditundukkan dan dikuasai maka semua penduduk yang ada di dalamnya akan ditundukkan dan diperlakukan sebagai budak.

Sebagai budak ia bukan lagi subjek manusia, melainkan hanyalah objek benda yang tereksploitasi dalam ragam penindasan. Manusia menjadi sebatas benda yang dipertukarkan diperjualbelikan dalam pasar-pasar budak. Para budak ini melayani kepentingan tuannya, ia tidak dianggap manusia dan dieksploitasi untuk kepentingan tuan sang pemilik tanah dan jiwa sang budak.

Sang tuan pemilik budak bebas memperlakukan budaknya, sang tuan dapat merantai si budak, memaksanya bekerja, dan bahkan memenuhi hasrat seksual sang majikan. Pada masa abad pertengahan perbudakan sangat berkaitan dengan kepentingan ekonomi pertanian dimana tenaga para budak sangat dibutuhkan untuk bekerja di lahan-lahan pertanian yang sangat luas.

Sejarah Kelam Perbudakan

Berdasarkan catatan sejarah, perbudakan manusia telah dijalankan sekitar tahun 6800 SM di kawasan lembah Mesopotamia (freetheslaves.net, 2024). Pada tahun 2000 SM juga tercatat perbudakan yang terjadi dalam peradaban Sumeria. Peradaban Mesir Kuno juga sangat mengandalkan ekonominya pada perbudakan. Mereka memiliki aturan hukum perbudakan dimana para pemilik budak tidak boleh mempekerjakan secara fisik para budak anak-anak (thehistorypress.co.uk, 2018).

Perbudakan juga terjadi di Indonesia, ketika masih dikuasai oleh pemerintahan Hindia Belanda. Saat itu perbudakan terjadi di ladang perkebunan tembakau Deli Sumatera. Perusahaan-perusahaan tembakau di Deli memperlakukan pekerjanya sebagai budak-budak perkebunan. Para pekerja atau kuli perkebunan tembakau Deli ini diperlakukan secara tidak manusiawi.

Beberapa pejabat perkebunan bahkan sering menggantung para pekerjanya dengan kaki di atas dan kepala di bawah. Bahkan beberapa kuli ditembak mati karena berusaha melarikan diri dari kawasan perkebunan tembakau (the conversation.com, t.t.).

Kemerdekaan Manusia sebagai Falsafah

Kemerdekaan menjadi salah satu tema besar bagi para pemuda terdidik Indonesia di awal abad XX yang menginginkan hapusnya sebuah penindasan dan proses dehumanisasi yang terus terjadi di Nusantara. Para pemuda terdidik yang telah mengenyam pendidikan Belanda juga Timur-Tengah bertekad melawan kekuasaan kolonial Belanda (dan juga Jepang) dari bumi Indonesia. Kemerdekaan menjadi titik balik dari peristiwa penindasan manusia.

Kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan titik awal dari hancurnya penindasan dan dehumanisasi manusia di Indonesia, sekaligus awal dari munculnya bangsa yang bebas dari segenap proses penindasan yang selama ini terjadi.

Menjadi logis bahwa dalam penyusunan falsafah dasar (philosophische grondslag) Pancasila, problematika kemanusiaan diletakkan sebagai salah satu sila di dalamnya: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Kemanusiaan menunjukkan sikap penolakan atas segenap proses dehumanisasi dalam bangunan rumah Indonesia Merdeka.

Adil adalah perlakuan adil terhadap segenap manusia yang hidup di bumi Indonesia. Beradab menunjukkan sistem keadaban manusia yang memberikan penghormatan penuh atas eksistensi diri setiap manusia Indonesia. (*)

Oleh:
Fokky Fuad Wasitaatmadja
Associate Professor
Universitas Al Azhar Indonesia

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X